Pameran Visual Warnai Milad Museum HAM
Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Aceh menggelar sejumlah perhelatan memperingati setahun berdirinya lembaga tersebut
BANDA ACEH - Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Aceh menggelar sejumlah perhelatan memperingati setahun berdirinya lembaga tersebut. Diantaranya, pameran visual artistik dan penampilan seniman cerita tutur Agus Nuramal.
Direktur Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Aceh, Reza Indria, kepada Serambi Jumat (8/6)mengatakan, saat ini Museum HAM telah diperkenalkan ke masyarakat melalui dua bentuk pendekatan yakni visual (bangunan/gallery) serta virtual (situs dunia maya).
Dia sebutkan, sejak diluncurkan ke publik tahun 2011, Museum HAM Aceh diharapkan menjadi sumbangan tersendiri bagi kerja-kerja kemanusiaan di Aceh dan mendukung terjaganya perdamaian, serta memberi andil dalam menawarkan mekanisme penegakan keadilan bagi korban pelanggaran HAM.
Menurutnya tahun 2012 menandai satu tahun usia berdirinya Museum HAM Aceh. “Keberadaan Museum HAM ini adalah sebuah ingatan dan pesan kepada berbagai pihak agar senantiasa mengawal berkah perdamaian yang sudah kita raih bersama,” ujarnya.
Disebutkan pendirian Museum HAM Aceh digagas bersama sejumlah LSM yaitu Koalisi NGO-HAM, Kontras Aceh, LBH Aceh, dan Komunitas Tikar Pandan dengan dukungan International Center for Transitional Justice(ICTJ). Dalam kegiatannya Museum HAM kerap menggelar serial workshop, pameran, diskusi dan pemutaran film dengan tema yang relevan sebagai agenda berkala.
Reza menyebutkan untuk memperingati usia satu tahunnya, Museum HAM menjadwalkan sejumlah agenda perhelatan yang diberi tema Malam Damai dan Ulang Tahun Meseum HAM Aceh ke-1 yang berlangsung di Jalan Lamreung No 20 Ulee Kareng, Banda Aceh, Sabtu (9/8) malam ini pukul pukul 20.00 WIB.(sar)
* aganda acara
- Pidato Kebudayaan oleh Nezar Patria
- Art performence oleh Agus Nur Amal dkk
- Pameran Visual Artistik
- Presentasi Dokumen Digital Museum HAM Aceh
