Cina Berhasil Angkat Marwah Lewat Film Kung Fu Panda
Cina memiliki puluhan perusahaan yang melakukan pekerjaan animasi outsourcing oleh studio film asing dan perusahaan video game.
Rencananya, film animasi yang paling banyak menyedot peminatnya dari Cina ini akan dirilis pada tahun 2016, demikian pernyataan pihak DreamWorks Animation SKG Ltd dengan mitranya, Shanghai Media Group dan Shanghai Aliansi Investasi. Mereka juga patungan dengan Shanghai Oriental DreamWorks Film dan Televisi Technology Co DreamWorks untuk menggarap "Kung Fu Panda 3", demikian sitat Yahoo News, Selasa (7/8/2012).
Oriental DreamWorks berencana merilis 1-3 film per tahun dan mempekerjakan sebanyak 2.000 pekerja produksi dari mitra. Mereka berambisi menjadikan "Kung Fu Panda 3" sebagai film animasi terbesar yang berbasis produksi di Cina dan akan mencari peluang di game online dari KFP3.
Tak tanggung-tanggung, distrik hiburan yang direncanakan dipilih adalah Xuhui Shanghai, dengan investasi lebih dari 20 miliar yuan atau setara 3,2 milliar dollar, mencakup bioskop, teater, restoran, dan tempat-tempat wisata yang akan dibuka pada tahun 2016. Mereka mengatakan proyek ini mirip model West End di London atau Broadway di New York City.
Pemimpin komunis China ingin membangun industri film global yang kompetitif dan berharap dunia perfilman mereka dapat belajar banyak dari Hollywood sebagai mitra. Mereka berusaha untuk menarik studio asing untuk membentuk perusahaan patungan dengan menjanjikan pasar yang menggiurkan termasuk dari penjualan tiket dan pernak-pernik.
Cina memiliki puluhan perusahaan yang melakukan pekerjaan animasi outsourching oleh studio film asing dan perusahaan video game. Beijing ingin menangkap lebih dari keuntungan dengan memelihara pertumbuhan studio yang dapat menciptakan ikon Cina agar lebih populer dimata dunia.
"Kung Fu Panda" sendiri adalah film animasi yang menceritakan seekor panda kikuk yang menjadi ikon pahlawan seni bela diri Cina yang sudah sangat populer. Pihak Cina merasa bangga ada studio asing yang mau mengangkat ikon Cina itu menjadi terkenal dan sukses, sekalipun kental dengan etnik Cina. (Serambinews.com/H)