Ketua RTA: Hargailah Ulama
Ketua Rabithah Thaliban Aceh (RTA) Tgk Hasbi Al Bayuni mengajak kaum muslimin Aceh untuk menghargai para ulama, karena ulamalah
Hasbi mengupas tentang malam Lailatul Qadar, serta makna yang terkandung di dalamnya. Kalau mencari malam Lailatul Qadar pada malam yang ganjil, kata Tgk Hasbi, harus diketahui dari mana malam ganjil dihitung. Sebab, dalam menentukan satu Ramadhan beberapa waktu lalu, terjadi perbedaan pendapat.
Dikatakan, dalam bulan Ramadhan, ada dua peristwa besar yaitu malam diturunkan Alquran yaitu Nuzulul Quran dan Malam Lailatul Qadar. Dia mengajak kaum muslimin mengisi sisa bulan Ramadhan dengan amal-amal yang baik. Dia juga meminta masyarakat untuk memperbanyak baca Alquran secara benar serta harus mengindahkan tajwid. Sebab, kalau Alquran dibacakan dengan mengabaikan tajwid, katanya, maka bukan pahala yang didapat, justru malah dosa besar. “Coba kita simak sekarang yang berkumandang di setiap malam, apakah sudah sesuai kaidah bacaan Alquran,” katanya.
Kalau belum paham betul dengan nilai-nilai Alquran, Hasbi meminta kaum muslimin untuk berguru pada ulama. “Setelah Rasulullah, maka yang paling dekat dengan Allah dan yang paling mengenal bahasa Alquran adalah ulama,” katanya.
Kalau ulama menjadi rujukan dalam setiap kebijakan, ujar Tgk Hasbi, maka maka akan datang kemuliaan dan manusia tidak akan tersesat.
Sebelumnya, Ketua MPU Aceh Drs Tgk H Ghazali Mohd Syam menjelaskan bahwa selain berbuka puasa bersama, panitia MPU juga membantu anak-anak yatim. Dia mengatakan, bulan Ramadhan sudah masuk fase ketiga yaitu fase pengampunan dosa, “Insya Allah kita berdoa agar kita berhasil menghabiskan malam Ramadhan,” ujarnya.
Buka puasa bersama di Sekretariat MPU Aceh dihadiri oleh Kepala Sekretariat MPU Aceh Drs Tgk Khalid Msi, Kepala Mahkamah Syar’iyah Aceh Dr H Idris Mahmudi, dan pegawai MPU.(swa)