Tarif Listrik Tak Perlu Naik, Asal...

Rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen di tahun depan seharusnya tidak perlu terjadi.

Editor: Boyozamy

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen di tahun depan seharusnya tidak perlu terjadi. Hal itu bisa dilakukan asal pemerintah bisa mengelola sumber daya energi secara baik.


Pengamat energi Kurtubi menjelaskan selama ini pemerintah memiliki kuasa penuh terhadap segala sumber energi yang ada di bumi tanah air. Masalah yang terjadi adalah pemerintah justru membiarkan pengelolaan sumber energi itu terlantar.


"Pemerintah tidak benar dalam mengelola energi primer yang selama ini menjadi bahan baku listrik," kata Kurtubi saat dialog publik Tolak Kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Kamis (13/9/2012).


Energi primer yang dimaksud Kurtubi adalah Indonesia saat ini memiliki sumber daya alam seperti batubara, gas alam cair, air hingga panas bumi yang bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku sumber listrik.


Tapi, pemerintah justru malah menjual sumber energi primer tersebut ke pihak asing. Parahnya lagi, sumber energi primer itu dijual dengan harga murah.


"Sementara kita sendiri justru memakai bahan bakar minyak (BBM). Padahal, harga pokok produksi (HPP) listrik dari BBM sendiri sudah tinggi. Itu yang menyebabkan subsidi membengkak. Itu salahnya pemerintah," katanya.


Padahal, dalam hitungan Kurtubi, jika pemerintah mau memakai sumber energi batubara, maka HPP listrik akan menjadi sebesar Rp 500-600/kWh.


Sementara harga jual listrik kepada masyarakat saat ini sebesar Rp 700/kWh. Dengan harga itu saja, PLN sudah bisa untung dan negara tidak perlu mensubsidi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved