Pria Terpasung Tewas Terbakar

Jafaruddin (37), pria gangguan jiwa asal Desa Paya Dua, Kecamatan Banda Baro, Aceh Utara, Senin (20/1) sekitar pukul 20.00 WIB

Editor: bakri

LHOKSEUMAWE - Jafaruddin (37), pria gangguan jiwa asal Desa Paya Dua, Kecamatan Banda Baro, Aceh Utara, Senin (20/1) sekitar pukul 20.00 WIB tewas di RSU Cut Meutia, Aceh Utara setelah beberapa jam sebelumnya terbakar dalam kondisi terpasung di sebuah gubuk di desanya. Saat gubuknya terbakar, korban hanya bisa meronta-ronta karena kakinya terbelenggu rantai dan korban juga sedang kumat penyakit ayan (epilepsi).

Informasi yang dihimpun Serambi, kejadian itu diketahui pertama kali oleh saudara korban, Ramli (57) yang rumahnya berdekatan dengan gubuk tempat Jafaruddin dipasung. Korban dirantai di gubuk itu sejak sekitar empat hari sebelum kejadian karena selama ini kelakuan korban mulai meresahkan warga.

“Tiba-tiba Ramli mendengar korban menjerit-jerit kesakitan, lalu Ramli langsung ke luar rumah memastikan apa yang terjadi. Ternyata gubuk tempat tinggal korban terbakar,” kata Keuchik Paya Dua, Asyari Ismail kepada Serambi, kemarin. “Melihat musibah itu, Ramli juga berteriak minta tolong,” lanjut Keuchik Asyari.

Asyari mengaku sempat melihat korban berusaha menyelamatkan diri, karena atap rumbia yang sedang terbakar berjatuhan ke tubuhnya. Selain itu pakaian dan kain sarung di tubuhnya juga terbakar. Suasana begitu panik. Tetangga mencoba memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya tapi juga tak berhasil.

Menurut Asyari, api dengan cepat melalap gubuk berkonstruksi kayu ukuran 3x5 meter itu. “Saya mencoba memutuskan rantai dengan cara menarik dengan linggis tapi tak berhasil. Tapi setelah saya ayunkan empat kali parang ke rantai tersebut baru putus, baru kami bisa menyelamatkan korban,” ujar Asyari.

Disebutkan, setelah diselamatkan korban baru sadarkan diri dan mengguling-gulingkan badannya ke tanah karena tidak tahan dengan luka bakar sekujur tubuhnya. Tak lama kemudian petugas medis Puskesmas Banda Baro mencoba memberikan perawatan, tapi korban tak bisa diinfus.

Korban langsung dilarikan ke RSU Cut Meutia untuk mendapat pertolongan pertama. Tak lama setelah dirawat di rumah sakit korban mengembuskan napas terakhir.

Diceritakan, setelah kembali dari RS Jiwa di Banda Aceh tiga bulan lalu, kondisi korban sudah membaik. Tapi karena sepekan terakhir sering mengganggu orang lain, sehingga pihak keluarga terpaksa memasungnya kembali.

Sebenarnya pihak keluarga sudah menjadwalkan untuk membawa kembali Jafaruddin ke RS Jiwa Banda Aceh dalam pekan ini. Namun sebelum rencana itu terwujud, musibah memiriskan itu sudah terjadi.

Camat Banda Baro, Bakhtiar Sulaiman kepada Serambi menyebutkan, pada tahun 2013 Pemkab Aceh Utara telah membantu pihak keluarga untuk membawa Jafaruddin ke RS Banda Aceh dan rencana dalam waktu dekat pemkab juga akan membantu membawanya lagi. “Tiba-tiba kami dapat informasi korban telah meninggal,” ujar Camat Banda Baro.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Joko Surachmanto melalui Kasub Sektor Banda Baro, Aiptu Sofyan menyebutkan, pihaknya sedang menyelidiki sumber api yang menyebabkan gubuk korban terbakar. “Kita belum bisa pastikan penyebabnya karena masih dalam penyelidikan,” pungkas Aiptu Sofyan. (jf)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved