Narkoba Diperkirakan Banyak Beredar di Agara

* Butuh Anjing Pelacak

KUTACANE - Narkoba jenis ganja dan sabu-sabu diperkirakan banyak beredar di Aceh Tenggara (Agara). Peredaran dan pemakaian kedua jenis barang haram ini tak hanya telah melanda kalangan pejabat, pengusaha, tapi diperkirakan juga kalangan pelajar maupun masyarakat pedesaan. Akibatnya dapat merusak moral pelajar, bahkan menimbulkan kejahatan.

Pembina LSM Satyapila Aceh Tenggara, Nasrulzaman ST MKes menyampaikan hal ini kepada Serambi, Minggu (22/3). Menurut mahasiswa S3 di di Universitas Sebelas Maret Solo, Jawa Tengah ini berdasarkan laporan investigasi mereka, saat ini pelajar juga sudah ikut kecanduan mengkomsumsi barang haram ini, sehingga berakibat timbulnya kenakalan remaja.

“Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena kita perlu secepatnya menyelamatkan generasi muda kita. Pemkab Agara juga jangan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Tapi, juga harus memikirkan membentuk tim bersama dan mengalokasikan dana memberantas narkoba hingga ke desa-desa sampai tuntas,” ujarnya.

Nasrulzaman mengatakan saat ini sabu-sabu diduga dipasok dari Sumatera Utara dan ganja dipasok dari Gayo Lues ke Agara seperti yang selama ini sering ditangkap polisi. Karena itu, ia meminta polisi memperketat pemeriksaan kendaraan yang masuk dari Medan ke Agara dan Gayo Lues ke Kutacane.

Selain itu, dia meminta Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi memberikan berbagai fasilitas canggih, termasuk anjing pelacak untuk mendeteksi keberadaan ganja maupun sabu-sabu. Sedangkan biaya makan anjing pelacak bisa dibebankan dalam APBK Agara.

Sementara itu, Kapolres Agara, AKBP Eko Wahyudi SIK didampingi Kasat Narkoba, Ipda Buryani kepada Serambi mengatakan pihaknya sudah berupaya mencegahnya dan akan terus melakukannya. (as)