Pencari Sumbangan Tipu Satu Keluarga Asal Pidie
Satu keluarga asal Pidie yang menetap di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh
* Ditelantarkan di Subulussalam
SUBULUSSALAM – Satu keluarga asal Pidie yang menetap di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh, terdiri ayah, ibu, dan empat anak telantar selama delapan hari bahkan sempat terancam kelaparan di Kota Subulussalam setelah mengikuti ajakan tiga pencari sumbangan untuk anak yatim.
Warga yang diduga korban penipuan itu adalah M Hasan (45) dan istrinya, Nuraini (40) beserta empat anak mereka masing-masing Yuliana (13), Lailatul Janna (12), Ulfa Fadila (11), dan Riska Munandar (3).
Menurut Hasan di sela-sela memberikan keterangan kepada pihak Polsek Simpang Kiri, Jumat (30/10), dia dan keluarganya berasal dari Sigli, Kabupaten Pidie namun sekarang menetap di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh. Hasan dan keluarganya hidup sebagai pemulung.
Sebelumnya, kata Hasan, dia bersama istri dan anak-anaknya berkunjung ke rumah famili di Meulaboh. Namun ketika akan kembali ke Banda Aceh, dia kehabisan ongkos. Secara kebetulan Hasan bertemu dengan tiga warga asal Lhokseumawe yang mencari bantuan untuk dayah anak yatim piatu di Geureudong Pasee. Ketiganya adalah Bakar, Manyak, dan Fajar.
Dalam pertemuan itu, Bakar mengajak Hasan ke Subulussalam. Ongkos dan makan untuk Hasan dan keluarganya ditanggung semuanya. Sesampai di Subulussalam, Hasan dan keluarganya bersama tiga pencari sumbangan menginap di Penginapan Sederhana, Jalan Cut Nyak Dhien. Bakar meminta Hasan dan keluarganya ikut membantu mencari sumbangan dari rumah ke rumah selama dua hari.
Menurut pengakuan Hasan, dia dan keluarganya berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar Rp 650.000. Namun, secara tak disangka-sangka, setelah semua uang hasil meminta-minta itu diserahkan kepada Bakar cs, mereka pun menghilang. “Bakar dan dua kawannya langsung menghilang. Kami ditinggalkan begitu saja,” kata Hasan.
Setelah terkatung-katung tanpa perbekalan apapun, akhirnya Hasan dan keluarganya ditampung di Masjid Almunawarah, Desa Subulussalam Selatan. Selanjutnya, Kepala Desa Subulussalam Selatan, Amrin Lembeng yang mendapat kabar ada warga telantar yang ditampung di masjid, berinisiatif menyisihkan dana Badan Kemakmuran Masjid (BKM) untuk kebutuhan makan keluarga Hasan. Amrin juga meminta bantuan Dinas Sosial Sosial Subulussalam untuk membiayai kepulangan keluarga tersebut ke Banda Aceh.
Kasie Pelayanan dan Rehabilitasi Anak dan Lanjut Usia Bidang Rehsos Dinas Sosial Kota Subulussalam, Darmansyah SSos berkoordinasi dengan Kapolsek Simpang Kiri. Keluarga ini segera dipulangkan ke Banda Aceh. Ongkos pulang ditanggung Dinas Sosial dan dana BKM Subulussalam Selatan.
Kapolres Aceh Singkil, AKBP Muhammad Ridwan SIK yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Simpang Kiri, AKP Haryono mengatakan, dugaan sementara Hasan dan keluarganya korban penipuan yang terjadi secara kebetulan oleh tiga tersangka yaitu Bakar, Manyak, dan Fajar asal Lhokseumawe. “Korban akan difasilitasi kepulangan ke Banda Aceh. Sedangkan ketiga pelaku masih dalam pengejaran,” kata AKP Haryono.(lid)