Pusat Bantu Tari Saman Massal
Pemerintah Pusat akan membantu pelaksanaan tari Saman massal sebanyak 10.001 orang yang direncanakan digelar
* Disbudpar Galus Temui Ketua Komisi X DPR
JAKARTA - Pemerintah Pusat akan membantu pelaksanaan tari Saman massal sebanyak 10.001 orang yang direncanakan digelar pada 13 Agustus 2017 mendatang.
Hal itu disampaikan Teuku Riefky yang juga anggota DPR RI Dapil Aceh untuk menanggapi keluhan Kadis Pariwisata Gayo Lues (Galus), Syafruddin yang datag langsung ke Gedung DPR RI, Senayan Jakarta pada Jumat (28/7) sore. Riefky berjanji akan mengusahakan bantuan dari Pusat untuk penyelenggaraan even ini berikutnya.
“Saman adalah warisan budaya dunia, maka dunia juga harus memeliharanya,” ujar Teuku Riefky. Ia juga berjanji akan menghadir even spektakuler ini bersama menteri terkait. Teuku Riefky didampingi Staf Ahli Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, T Salsabil Ali MH, menaruh apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Saman 10.001 yang digagas Pemkab Gayo Lues.
“Saya akan hadir dan akan mengajak menteri terkait untuk mendorong dan mendukung kegiatan tersebut,” ujar Teuku Riefky Harsya. Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi Pendidikan, Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yakni H Teuku Riefky Harsya.
Syafruddin datang ke Jakarta untuk melaporkan kesiapan penyelenggaraan tari Saman dengan 10.001 penari di Stadion Seribu Bukit, Galus, Minggu (13/8). “Pertunjukan kali ini untuk kedua kali dilakukan Pemkab Gayo Lues,” kata Syafruddin yang hadir bersama aktivis Rangkaian Bunga Kopi, Jassin Burhan.
Syafruddin berharap pusat dapat mendukung even ini dan meminta bisa diagendakan setiap dua tahun sekali. Menurutnya, dukungan yang mereka peroleh dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Aceh masih minim.
“Disbudpar Aceh membantu Rp 200 juta, itu pun baru diberi tahu seminggu lalu. Saya juga belum tahu persis bentuknya apa. Begitu juga dari Pusat, sama sekali tak ada dukungan, termasuk dari UNESCO, tidak ada dana pembinaan dan revitalisasi,” keluh Syafruddin.
Seperti diketahui, Saman Gayo telah ditetapkan oleh Unesco sebagai warisan budaya dunia tak benda pada 24 November 2011. Tiga tahun kemudian, 2014, Pemkab Galus menggelar pertunjukan Saman yang dibawakan 5.047 penari.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues (Galus) telah menggelar rapat persiapan teknis tari Saman massal 10.001 penari di Bale Pendopo Bupati, Rabu (19/7). Tarian kolosal itu akan digelar di lapangan Stadion Seribu Bukit Blangkejeren pada 13 Agustus 2017.
Rapat teknis itu dipimpin oleh Bupati Galus, Ibnu Hasim yang juga dihadiri Dandim 0113/Galus dan perwakilan unsur Muspida plus, selain para kepala SKPK, camat dan Kapolsek. Kegiatan diawali dengan penampilan tari Saman binaan Pemkab Galus.
Ibnu Hasim dalam sambutannya mengatakan tari Saman massal ini yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 24 November 2011 harus terus dijaga kelestariannya. Disebutkan, seluruh desa harus mengirim group tari Saman, selain instansi pemerintah dan pelajar SMP dan SMA/sederajat.
Bahkan untuk mensukseskan tarian kolosal ini, panitia dari tim teknis telah memasang spanduk dan baliho di beberapa lokasi di Galus. Dikatakan, beberapa lokasi strategis di Takengon, Aceh Tengah, Bireuen dan Aceh Barat Daya juga telah dipasang.(fik/c40)