VIDEO - Kemacetan di Gunung Salak Aceh Utara - Bener Meriah

Pada satu video yang berurasi 1 menit 25 detik, memperlihatkan deretan mobil yang berhenti karena nyaris tak bisa bergerak.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
FACEBOOK/FAUZAN
Kemacetan di Gunung Salak, Minggu (3/9/2017). 

SERAMBINEWS.COM - Kemacetan di kawasan Gunung Salak (lintas Aceh Utara-Bener Meriah), pada hari ketiga Idul Adha 1438 H, atau Minggu 3 September 2017, masih menjadi perbincangan hangat warganet (pengguna internet).

Bahkan ada warganet yang menyamakan kemacetan di Gunung Salak dengan kondisi yang kerap terjadi di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, pada hari libur.

Foto-foto kemacetan di Gunung Salak pada Minggu (3/9/2017) di antaraya diunggah ke Facebook oleh Fauzan, warga Darul Imarah Aceh Besar, yang sengaja datang untuk menikmati keindahan alam di kawasan tersebut.

"Puncak gunung salak macet total. Hinga pukul.15.20 wib masih macet," tulis Fauzan dalam status yang diunggah, Minggu (3/9/2017) pukul 15.39 WIB.

(Baca: Gunung Salak Aceh Utara - Bener Meriah Macet Total, Ini Foto-fotonya)

Beberapa jam berselang, Fauzan juga mengunggah dua video yang memperlihatkan kemacetan panjang tersebut.

Pada satu video yang berurasi 1 menit 25 detik, memperlihatkan deretan mobil yang berhenti karena nyaris tak bisa bergerak.

Menyertai dua video tersebut, Fauzan yang merupakan mantan aktivis 98 menulis, "Suasana kemacetan di puncak gunung Salak Aceh Utara. Perjalanan pulang dari gunung salak ke Pasar Krueng Mane seharusnya 2 jam kini di tempuh selama 4,5 jam..kemacetan di sebabkan karena ada pengguna jalan tidak tertip saling mendahului seharusnya dua jalur namun ada pengendara yang membandel."

Klik gambar di bawah, untuk menonton videonya.

Untuk diketahui, Gunung Salak adalah salah satu kawasan yang dilintasi saat menempuh perjalanan dari Simpang KKA Aceh Utara ke Bener Meriah.

Jalan yang membelah pengunungan dan rimba belantara ini, awalnya merupakan jalur yang dibangun oleh PT Kertas Kraft Aceh (KKA) untuk mengangkut kayu pinus dari kawasan Aceh Tengah sebagai bahan baku kertas.

Belakangan, Pemerintah Aceh membangun kembali jalan ini hingga menjadi jalur yang banyak dilalui oleh warga di pesisir utara dan timur Aceh untuk pergi ke wilayah tengah, maupun sebaliknya.

Selain lebih hemat waktu, melalui jalur ini juga lebih hemat bahan bakar, ketimbang harus memutar melalui Kabupaten Bireuen.

(Baca: Macet di Gunung Salak, Pengunjung Pulang, Tinggalkan Mobil Lalu Jalan Kaki)

Pesona keindahan Gunung Salak ini sudah mulai menjadi pembicaraan sejak satu tahun belakangan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved