Asyik Bertikai, Kata Rusia: Donald Trump dan Kim Jon Un Seperti Anak TK 

Kim mengakhiri pernyataannya dengan menekankan bahwa dia "pasti akan menjinakkan manula AS yang gila itu dengan api".

Editor: Muhammad Hadi

SERAMBINEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyebut, perang kata-kata yang terjadi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un layaknya pertikaian dua orang bocah di taman kanak-kanak.

Sebelumnya, Kim menyebut Trump sebagai “orang gila” dan “manula”.

Pernyataan Kim itu merespons pidato yang disampaikan Trump di depan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Rabu (20/9/2017).

Korea Utara, kata Kim, akan mempertimbangkan untuk menempuh "aksi balasan garis keras tertinggi" agar Trump "membayar mahal atas pidatonya".

Baca: Korea Utara Ibaratkan Pidato Trump di PBB Seperti Anjing Menggonggong

Korut ancam serang pangkalan AS di Jepang, bahkan bisa terjadi bencana Hiroshima dan Nagasaki seperti saat Perang Dunia II.(Reuters/AFP/Mirror)
Korut ancam serang pangkalan AS di Jepang, bahkan bisa terjadi bencana Hiroshima dan Nagasaki seperti saat Perang Dunia II.(Reuters/AFP/Mirror) ()

Kim mengakhiri pernyataannya dengan menekankan bahwa dia "pasti akan menjinakkan manula AS yang gila itu dengan api".

Trump merespons melalui media sosial twitter dengan menyebut Kim sebagai “orang sinting”.

Dalam pidatonya di depan Sidang Umum PBB, Trump mengancam akan menghacurkan total Korea Utara jika negeri itu terus mengancam Amerika dan sekutunya.

Trump menyebut Kim sebagai “manusia roket”.

Baca: Politisi Ini Penyebab Kekalahan Hillary Clinton dari Donald Trump Dalam Pilpres AS

Donald Trump.
Donald Trump. (WONKETTE.COM)

Lavrov mengatakan, saat ini diperlukan rehat sejenak untuk mendinginkan kepala yang panas menyusul serangkaian uji coba rudal balistik Korea Utara selama beberapa bulan terakhir.

"Ya memang tidak bisa diterima menyaksikan petualangan nuklir militer Korea Utara dengan diam, tapi juga tidak bisa diterima memicu perang di Semenanjung Korea," ujar diplomat senior tersebut.

Ketimbang saling adu kata-kata, Lavrov menyerukan agar proses politik atas Korea Utara terus berlangsung di Dewan Keamanan PBB.

Baca: Irwandi Yusuf Sebut Perjuangan H Saifannur Mirip Presiden Amerika Donald Trump

Korut unjuk kekuatan melawan kemungkinan adanya agresi negara lain, terutama yang disangka Amerika Serikat.
Korut unjuk kekuatan melawan kemungkinan adanya agresi negara lain, terutama yang disangka Amerika Serikat. (EPA/BBC)

Menurutnya, ini adalah kunci untuk menyelesaikan krisis di semenanjung Korea.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved