Real Madrid Foundation Tawarkan Pembentukan SSB
Real Madrid Foundation Indonesia menawarkan kepada Pemko Banda Aceh untuk membentuk Sekolah Sepakbola
BANDA ACEH - Real Madrid Foundation Indonesia menawarkan kepada Pemko Banda Aceh untuk membentuk Sekolah Sepakbola (SSB). Tawaran kerjasama itu dibahas dalam pertemuan pengurus International Social Sport Development Foundatioan (Yayasan Pengembangan Sosial Olahraga Indonesia) Jakarta dengan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, kemarin.
Ketua Umum Yayasan Pengembangan Sosial Olahraga Internasional, H Hasnuryadi Sulaiman mengatakan, mereka sedang menjajaki kerjasama dengan Pemko untuk mendirikan SSB Real Madrid. Dikatakan, anak-anak yang bergabung dengan Real Madrid Foundation akan dibentuk karakter pemain sepakbola dan pengembangan ilmu pengetahuan lainnya. SSB yang dibentuk berbasis sepakbola sosial untuk anak-anak usia antara 6-16 tahun.
Berbeda dengan pelatihan konvensional, kata Hasnuryadi, SSB Real Madrid Foundation tak fokus pada pelatihan fisik, teknis dan regulasi sepakbola, namun SSB ini lebih fokus pada pembentukan minat anak-anak agar mencintai sepakbola. Pembinaan juga ditujukan pada anak-anak penderita masalah-masalah sosial. “Kami menawarkan agar dibentuk beberapa SSB Real Madrid, guna pengembangan sekolah sosial di Banda Aceh,” ujar Hasnuryadi Sulaiman yang juga anggota DPR-RI itu di pendopo wali kota.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengaku sedang mempelajari penawaran kerjasama itu. Untuk itu, Aminullah akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan KONI Aceh dan Asprov PSSI Aceh. “Kita berminat dengan kerjasama ini. Jika dibutuhkan, saya akan studi banding terlebih dahulu ke beberapa SSB yang bekerjasama dengan Real Madrid Foundation di Indonesia,” katanya.
Pertemuan itu didampingi oleh Ketua DPD-I Partai Golkar Aceh, TM Nurlif dan Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh, Sabri Badruddin. Sabri Badruddin mengatakan, sangat mendukung program kerjasama Pemko dengan Real Madrid Foundation. Ia mengatakan, Aceh merupakan gudangnya bibit pemain sepakbola, namun belum dikelola secara profesional. (min)