Aksi Bela Palestina, Ketua Fraksi PKS: Klaim Atas Yerusalem Adalah Bentuk Penindasan dan Penjajahan
Mereka mengibar-ngibarkan bendera Merah Putih dan Palestina serta mengangkat poster Bela Palestina.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ratusan ribu massa Partai Keadilan Sejahtera dan ormas Islam serta kemanusiaan mengikuti Aksi Bela Palestina di depan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta, Minggu (10/12/2017).
Mereka mengibar-ngibarkan bendera Merah Putih dan Palestina serta mengangkat poster Bela Palestina.
Aksi mereka dalam rangka menolak pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam acara tersebut, sejumlah tokoh menyampaikan orasinya, mulai dari Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, Ketua Umum PUI KH Nazar Haris, Ketua Umum Mathlaul Anwar KH Ahmad Sadeli Karim dan ormas lainnya serta sejumlah perwakilan lembaga kemanusiaan dan elemen masyarakat peduli Palestina.
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini menegaskan bahwa aksi damai ini dilakukan untuk melaksanakan amanat Konstitusi UUD 1945 yang memerintahkan (rakyat) Indonesia untuk aktif mewudkan perdamain dunia.
(Baca: Korea Utara Kecam Pengakuan Trump terhadap Yerusalem, Disebut sebagai Penghancur Kedamaian Dunia)
(Baca: Menyusul Pengakuan Trump Tentang Yerusalem, Al-Qaeda Ajak Serang Amerika Serikat dan Inggris)
(Baca: Yerusalem Kota yang Diperebutkan sejak Zaman Dulu, Ini 10 Fakta Singkat Kota Suci Bagi Tiga Agama)
"Kita berkumpul di sini karena kita cinta damai dan perdamaian dunia. Sebaliknya kita punya kewajiban konstitusional untuk menghapuskan segala bentuk penjajahan di atas dunia," ujar Jazuli, Minggu (10/12/2017).
Seluruh rakyat Indonesia, kata Jazuli, berada di pihak Palestina dan mendukung perjuangan rakyat Palestina dari penjajahan Israel.
Jazuli menilai segala upaya memperparah penjajahan Israel atas rakyat Palestina pasti akan berujung penolakan.
"Kita menentang kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang secara sepihak mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibukota Israel, karena kebijakan itu adalah penindasan, kezaliman dan penjajahan. Kita akan perangi seluruh bentuk penjajahan di muka bumi ini," kata Jazuli disambut pekik merdeka dan takbir.
(Baca: Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Yerusalem, Kota Suci dengan Sejarah yang Panjang)

Menurutnya, pengakuan sepihak Yerusalem sebagai ibu kota Israel jelas menciderai semangat pembebasan rakyat Palestina dari penjajahan Israel.
"Kita tolak klaim tersebut karena Yerusalem adalah milik Palestina. Yerusalem, di dalamnya terdapat komplek Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam sehingga memiliki tempat tersendiri di hati 1,7 milyar umat muslim dunia," tambahnya.