Selama 2017, Ini 7 Hujan Meteor Paling Fenomenal

Hujan meteor tersebut berasal dari komet Thatcher yang mengelilingi matahari setiap 415 tahun.

Editor: Muhammad Hadi
Foto hujan meteor Geminid di Portland, Oregon, Amerika Serikat yang diambil oleh Thomas W Earle dikutip situs web Universe Today, Rabu (23/12/2015).(http://www.universetoday.com/116641/dont-miss-the-geminids-this-weekend-best-meteor-shower-of-the-year/) 

SERAMBINEWS.COM - Siapa sangka 2017 menjadi tahun yang meriah di langit Indonesia.

Pasalnya, langit kita tahun ini dihiasi oleh setidaknya tujuh hujan meteor besar.

Dilansir dari New York Times, Senin (11/12/2017), berikut adalah ketujuh hujan meteor itu mulai dari awal tahun hingga akhir tahun ini.

Baca: Museum di Queensland Dibobol Maling, Batu Meteor Senilai Rp 500 Juta Raib

1. Hujan Meteor Quadrantids

hujan meteor Quadrantid 2009 di Banff National Park in Alberta, Canada
hujan meteor Quadrantid 2009 di Banff National Park in Alberta, Canada ()

Sebenarnya hujan meteor Quadrantids sudah dimulai sejak 28 Desember 2016 hingga 12 Januari 2017. Akan tetapi, hujan meteor yang satu ini puncaknya terjadi pada 3 Januari 2017 pukul 22.00 WIB.

Hujan meteor yang berasal dari rasi bintang Bootes ini seolah-olah hendak membuat pertunjukan "kembang api" sendiri di langit. Apalagi ada 50 meteor per jam yang bisa kita saksikan.

Hal unik lain dari  Quadrantids adalah induknya yang bukan komet seperti hujan meteor kebanyakan. Induk hujan meteor yang satu ini adalah asteroid sehingga ia menjadi lebih redup dibandingkan lainnya.

Baca: Meteorit Meledak Ciptakan Kawah Berukuran 12 Meter di Ibukota Nikaragua

2. Hujan Meteor Lyrid

Hujan meteor Lyrid 2013
Hujan meteor Lyrid 2013 ()

Hujan meteor Lyrid berasal dari rasi bintang Lyra. Hujan meteor tersebut dimulai pada 16-25 April 2017.

Untuk puncaknya, hujan meteor yang telah dilihat sejak 2.700 tahun lalu ini terjadi pada 22 April 2017.

Hujan meteor tersebut berasal dari komet Thatcher yang mengelilingi matahari setiap 415 tahun.

Dengan kata lain, kita hanya bisa melihatnya kembali pada tahun 2276 yang akan datang.

Baca: Mengapa Ledakan Meteor Rusia tak Terprediksi?

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved