Breaking News

Tolak Keputusan Amerika Serikat Terkait Yerusalem, PBB Pertimbangkan Penerbitan Resolusi

Beberapa resolusi PBB sebelumnya meminta Israel untuk menarik diri dari wilayah yang dirampasnya selama perang 1967.

Editor: Faisal Zamzami
SAVE PALESTINE 

SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Terkait pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Dewan Kemanan PBB sedang mempertimbangkan penerbitan resolusi yang menyebutkan setiap perubahan status Yerusalem secara sepihak adalah ilegal.

Draf resolusi telah sampai ke Mesir pada Sabtu (16/12/2017), dan para diplomat akan mengeluarkan keputusan paling cepat pada Senin (18/12/2017),

Dilansir dari AFP, draf resolusi akan menekankan status Yerusalem yang harus diputuskan melalui negoisasi.

Selain itu, resolusi PBB akan menyampaikan penyesalan mendalam atas pengakuan Yerusalem, tanpa menyebutkan secara spesifik ke arah keputusan Trump.

"Keputusan dan tindakan apapun untuk mengubah sifat, status, atau komposisi demografi Yerusalem tidak memiliki efek hukum, tidak berlaku dan batal, serta harus dicabut," tulis draf tersebut.

(Baca: Peserta Aksi Bela Palestina Soraki Menteri Agama, Ketua MUI Tenangkan Massa)

(Baca: Massa Aksi Bela Palestina Tak Berhenti Berorasi di Depan Kedutaan Besar Amerika Serikat)

Diplomat PBB memperkirakan AS akan menggunakan hak veto untuk memblokir resolusi, sementara sebagian besar dari 14 anggota dewan lainnya diharapkan dapat menyepakati draf resolusi.

Draf resolusi itu juga menyerukan semua negara untuk menahan pemindahan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Seruan itu merefleksikan kemungkinan negara lain mengikuti jejak AS.

PBB meminta seluruh anggota negara tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan resolusi mengenai status kota Yerusalem.

Israel, Jerusalem, dan Tepi Barat (AFP)
Israel, Jerusalem, dan Tepi Barat (AFP) 
 

Beberapa resolusi PBB sebelumnya meminta Israel untuk menarik diri dari wilayah yang dirampasnya selama perang 1967. 

Seperti diketahui, gelombang kerusuhan dan bentrokan pasca-pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel terus terjadi antara aparat keamanan dengan warga Palestina.

Total jumlah korban orang Palestina yang tewas mencapai delapan orang dalam bentrokan yang hampir memasuki dua pekan tersebut.

Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence akan mengunjungi Yerusalem pada Rabu (20/12/2017), di tengah krisis paling kontroversial antara Israel dan Palestina memanas. (AFP)

(Baca: Prokontra Kampus IPDN dan Misi Menuju Aceh Carong)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved