Kucing Jadi Hewan Peliharaan Favorit di Jepang

Direktur Mignon Plan Inc, sebuah organisasi perlindungan hewan, Ryoko Tomomori mengatakan banyak pemilik kucing yang mulai

Editor: Fatimah
SERAMBINEWS.COM/HARI MAHARDIKA
Dua kucing persia pesek sedang santai menikmati sore. 

SERAMBINEWS.COM - Kucing menyalip anjing tahun ini untuk pertama kalinya sejak survei tahunan dimulai pada 1994. Kini, kucing jadi hewan peliharaan yang digemari masyarakat Jepang.

Penuaan populasi dan biaya pemeliharaan anjing yang lebih mahal menjadi faktor pendorong turunnya jumlah anjing peliharaan di Jepang.

Dilansir dari Japan Today, Selasa (26/12/2017), humas perusahaan hewan peliharaan Aeonpet Co, Tomoko Ishida mengatakan penyebab menurunnya jumlah anjing peliharaan adalah merosotnya populasi di Jepang.

"Alasan terbesar di balik menurunnya jumlah anjing peliharaan adalah merosotnya angka kelahiran dan populasi," katanya.

Baca: Polisi Jepang Bingung, Kucing Liar Diduga Terlibat Kasus Percobaan Pembunuhan

Menurutnya, kaum lansia lebih memilih untuk memelihara kucing karena anjing memerlukan perawatan yang banyak, seperti pemilik perlu membawa mereka keluar rumah setiap hari.

Secara hukum, pemilik anjing juga diwajibkan untuk memberi vaksin kepada hewan mereka.

Survei Japan Pet Food Associaton yang dirilis pekan lalu menunjukkan estimasi jumlah kucing peliharaan sepanjang 2017 mencapai 9,5 juta. Sementara jumlah anjing peliharaan menurun menjadi 8,9 juta.

Asosiasi itu memperkirakan biaya untuk memelihara seekor anjing sepanjang hidup mereka mencapai 1,6 juta yen atau Rp 191,4 juta, sedangkan biaya pemeliharaan kucing sekitar 1,08 juta yen atau Rp 129,2.

Baca: Kesetiaan Kucing pada Majikannya yang Sudah Meninggal

Kepala asosiasi kedokteran hewan Gifu, Toshiharu Ishiguro mengatakan banyak warga yang ketakutan memelihara bayi anjing dan gagal membesarkannya hingga kematiannya. Harapan hidup rata-rata anjing saat ini sudah melebihi 14 tahun.

Selain itu, harga anjing peliharaan makin kian melonjak. Peraturan yang ketat di bawah undang-undang perlindungan hewan yang direvisi telah memicu jatuhnya jumlah peternak sehingga mengurangi pasokan anjing.

" Anjing yang dijual di toko hewan peliharaan sekarang harganya ratusan ribu yen. Orang muda yang berjuang secara finansial tidak dapat memeliharanya," kata Ishiguro.

Memahami kucing

Sementara lebih dari 70 persen anjing peliharaan dibeli di toko-toko dan tempat lain, banyak orang mendapatkan kucing secara gratis, baik memperolehnya sebagai hadiah maupun mengambil mereka dari jalanan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved