Cabai Petani di Pidie Membusuk Sebelum Dipanen, Buahnya Lembek dan Mengkerut

Sementara tanaman cabai telah berumur 60 hari ditanam di areal persawahan, dengan batang berbuah lebat.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Yusmadi
Google/net
Ilustrasi Cabai Merah 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Petani cabai di Desa Padang, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie gagal panen di saat harga cabai tinggi.

Kegagalan itu akibat buah membusuk di batang. Cabai membusuk itu sudah terjadi sepuluh hari terakhir.

Sementara tanaman cabai telah berumur 60 hari ditanam di areal persawahan, dengan batang berbuah lebat.

(Baca: Petani Beutong Sering Gagal Panen)

Petani menggunakan bermacam merk pestisida untuk membunuh hama penyakit yang menyerang cabai, tapi tidak membuahkan hasil.

"Kita juga melakukan secara alami dengan memetik cabai yang menbusuk di batang untuk dibuang. Tapi, buah busuk di batang malah bertambah," kata Karimuddin (38) seorang petani di Gampong Padang, kepada Serambinews.com, Kamis (18/1/2018).

Ia menjelaskan, cabai membusuk dengan kondisi buah menjadi lembek dan ujungnya mengkerut yang warnanya berubah menjadi kuning.

Lanjutnya, serangan hama penyakit telah menyebabkan petani rugi. Padahal, saat ini harga cabai merah Rp 40 ribu per kilogram. Adapun cabai hijau Rp 15 ribu pet kilogram.

"Kami minta dinas terkait meninjau cabai kami yang diserang penyakit sehingga buah membusuk," tandas Karimuddin. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved