Mantan Wagub Aceh: Orang Aceh Jangan Terpesona Romantisme Masa Silam, Tapi Melupakan Masa Depan

Menurut Nazar, apabila tidak dirancang kembali, maka peranan Aceh masa depan semakin sulit didapatkan di tingkat nasional.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Safriadi Syahbuddin
IST
Suasana peringatan Maulid Nabi di Kampung Az-Zikra, Sentul, Bogor, Sabtu (20/1/2018) malam. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur Aceh periode 2007-2012, Muhammad Nazar, mengingatkan rakyat Aceh agar tidak terpesona dengan romantisme masa silam, dan melupakan peranan di masa depan.

"Mari kita bekerja keras merancang masa depan, supaya orang-orang Aceh memiliki banyak tokoh di level nasional dan internasional, selain di Aceh sendiri. Tidak hanya memuja romantisme masa lalu," kata Muhammad Nazar saat berbicara di hadapan jamaah maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Sunnah Majelis Zikir Az-Zikra, Sentul City, Sentul, Sabtu (20/1/2018) malam.

Menurut Nazar, apabila tidak dirancang kembali, maka peranan Aceh masa depan semakin sulit didapatkan di tingkat nasional.

"Akhirnya kita hanya menjadi Aceh yang romantis karena pernah menjadi modal utama kemerdekaan RI dan tagguh di zaman penjajahan Belanda. Maka jangan sampai sekarang Aceh tidak men-design dirinya untuk berperan dominan di tingkat nasional," kata Nazar.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Bukr Az-Zikra itu diselenggarakan masyarakat Aceh di Bogor yang terkumpul organisasi TIM (Taman Iskandar Muda) cabang Bogor, IPTR (Ikatan Pemuda Tanoh Rencong), Ikamapa (Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Aceh), dan IMTR (Ikatan Mahasiswa Tanoh Rencong).

Acara yang dihadiri ratusan masyarakat Aceh dan juga beberapa tamu undangan seperti Ustaz KH Marzuki Abdur-rasyid SH (Pimpinan Majelis Sakinah Indonesia), Teuku Taufiqul Hadi (Anggota Komisi III DPR RI), dan Prof Dr Raden Suryo (Ketua Umum Nawacita Indonesia).

Iskandar Ishaq mewakili panitia menyebutkan, acara itu sebagai ajang silahturahmi seluruh masyarakat Aceh, sembari menikmati berbagai masakan khas Aceh untuk memulihkan rasa rindu akan kampung halaman.

Muhammad Nazar dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa masyarakat Aceh selalu mengadakan acara kenduri, tujuannya selain acara agama, adalah untuk tujuan sosial.

Acara tersebut ditutup oleh ceramah maulid oleh Ustaz KH Marzuki Abdur-rasyid.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved