Breaking News

Pesawat Irwandi Patah Sayap

Pesawat pribadi milik Irwandi Yusuf mendarat darurat di Pantai Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar

Editor: bakri
Pesawat Irwandi Patah Sayap - irwandi-yusuf-bersama-warga-mengangkat-pesawat-eagle-one-hanakaru_20180218_072808.jpg
Tim Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf bersama warga mengangkat pesawat Eagle One Hanakaru Hokagata yang mendarat darurat di Pantai Gampong Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Sabtu (17/2). SERAMBI/BUDI FATRIA
Pesawat Irwandi Patah Sayap - one-hanakaru-hokagata_20180218_072901.jpg
Tim Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf bersama warga mengangkat pesawat Eagle One Hanakaru Hokagata yang mendarat darurat di Pantai Gampong Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Sabtu (17/2). SERAMBI/BUDI FATRIA

* Mendarat Darurat di Peukan Bada, Aceh Besar

BANDA ACEH - Pesawat pribadi milik Irwandi Yusuf mendarat darurat di Pantai Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar menyebabkan beberapa bagian pesawat jenis shark aero itu rusak berat bahkan sayap kanannya patah. Insiden itu terjadi Sabtu (17/2) sore sekitar pukul 15.15 WIB ketika Irwandi yang memiloti pesawat sedang dalam penerbangan kembali dari Calang, Aceh Jaya ke Lanud SIM Blangbintang bersama seorang penumpangnya, Asisten II Pemerintah Aceh, Dr Taqwallah.

Lokasi pendaratan darurat itu berjarak lebih kurang 9 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh. Saksi mata menggambarkan pesawat kecil itu mendarat dengan posisi menghunjam pasir dalam posisi miring ke kanan menyebabkan sayap sebelah kanan patah. Bahkan baling-baling pesawat Eagle One itu hancur tak berbentuk. Titik pendaratan di hamparan pasir berjarak sekitar 15 meter dari bibir pantai dan jauh dari permukiman warga.

Dalam musibah itu, Irwandi bersama Taqwallah selamat tanpa cidera. Bahkan, Irwandi bersama Taqwallah turun dari pesawat dan berjalan kaki ke jalan desa didampingi beberapa nelayan yang melihat kejadian itu. Tak lama kemudian tim pertolongan tiba di Gampong Lam Awe.

Ratusan warga langsung memadati lokasi pesawat mendarat dan melihat proses mengabadikan peristiwa itu dengan handphone masing-masing. Sebelumnya, baik warga maupun wartawan sempat dilarang mengambil gambar pesawat oleh beberapa pria yang mengawal pesawat. Sejumlah anak-anak Lam Awe memanfaatkan keberadaan pesawat itu untuk menampung avtur yang sengaja dikosongkan dari pesawat.

Pukul 17.30 WIB dilakukan proses evakuasi pesawat dari lokasi kejadian ke jalan kampung dengan cara diangkat beramai-ramai. Evakuasi ikut dipandu oleh Irwandi yang tiba kembali ke Gampong Lam Awe didampingi istrinya, Darwati A Gani sekitar pukul 18.30 WIB.

Pesawat yang sudah diselimuti dengan terpal itu diangkat ke trailer yang didatangkan khusus untuk menjemput pesawat. Pukul 19.00 WIB, pesawat dibawa dengan trailer menuju Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang.

Proses evakuasi ikut didampingi Wakil Gubernur Nova Iriansyah, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Moch Fachruddin, dan Sekda Aceh Drs Dermawan.

Irwandi sempat menjelaskan, pesawatnya yang berangkat dari Calang, Aceh Jaya terpaksa mendarat darurat karena mengalami kerusakan mesin. Sebelum mendarat, pesawat sempat berputar-putar di kawasan itu.

Samsul Bahri, nelayan setempat mengatakan, saat itu ia dan beberapa nelayan lain sedang menjaring ikan. Mereka melihat sebuah pesawat terbang rendah dan berputar di atas perairan Lam Awe.

Menurut Samsul, awalnya pesawat hampir menyentuh air, namun berhasil dinaikkan kepalanya hingga akhirnya mendarat di pasir. Dikatakannya, saat mendarat moncong pesawat langsung menabrak pasir sehingga bagian depannya hancur dan sayap kanan patah.

Warga setempat baru mengetahui jika itu adalah pesawat gubernur setelah mendekat dan melihat gubernur turun dari pesawat. “Pas sudah dekatlah kami tahu ada gubernur di dalamnya, saya saja mau rekam dibilang oleh gubernur jangan rekam,” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Supriadi, warga yang rumahnya paling dekat dengan lokasi mendaratnya pesawat. Menurutnya, ia melihat pesawat berputar-putar di atas laut tepat di depan rumahnya. Kemudian pesawat yang sudah terbang rendah itu mendarat di pasir sekitar 50 meter dari rumahnya.

Menurut Supriadi, tidak ada suara dentuman saat pesawat itu mendarat darurat. Namun ia tidak berani mendekat karena sempat mengira peristiwa itu bagian dari latihan tentara. Namun sekitar 20 menit kemudian langsung masuk dua unit mobil berkecepatan tinggi dan diparkir tidak jauh dari rumahnya.

Akhirnya ia baru menyadari bahwa yang barusan ia lihat adalah pesawat Irwandi, saat orang nomor satu di Aceh itu mendekat ke mobil tadi dan kemudian pergi. “Kondisi gubernur saya lihat baik-baik aja, gak ada luka, cuma pas jalan kakinya tampak agak pincang,” ujar Supriadi.

Untuk memudahkan evakuasi, tim teknisi juga ikut membongkar beberapa komponen pesawat, seperti sayap depan dan sayap ekor. Sehingga bagian pesawat yang terlepas itu mudah diangkut dengan mobil.(mun)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved