Aceh Lanjutkan Rumah Subsidi

Pembangunan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap dilanjutkan di Aceh

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Aceh Lanjutkan Rumah Subsidi
AFWAL WINARDY, Ketua Apersi Aceh

* 5.300 Unit Ditargetkan pada Tahun Ini

BANDA ACEH - Pembangunan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap dilanjutkan di Aceh pada tahun ini. Direncanakan, sebanyak 5.300 unit dibangun pada tahun ini, yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Aceh oleh anggota Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Aceh.

Ketua Apersi Aceh, Afwal Winardy ST MT, Sabtu (24/2) menjelaskan komitmen mendukung pembangunan rumah subsidi dari beberapa pemerintah kota/kabupaten di Aceh sudah mulai ada. “Komitmen pemerintah kabupaten/kota di Aceh dalam mendukung rumah subsidi sudah mulai ada,” katanya.

Dia mencontohkan, seperti Kota Langsa yang memberi dukungan atas pembangunan rumah subsidi, tetapi berbagai aturan harus dipatuhi.

Disebutkan, pengembang di Langsa yang berjumlah 30 perusahaan telah siap membangun sekitar 2.000 unit rumah subsidi.

Dia menjelaskan pertemuan yang dikemas dalam ‘coffee morning’ bersama Wali Kota Langsa, Tgk Usman Abdullah SE pada 20 Februari 2018 lalu, Pemko Langsa memberi dukungan.

Namun, katanya, Wali Kota Langsa meminta para pengembang memperhatikan lingkungan sosial, sehingga ada keseimbangan dan keharmonisan antara masyarakat. Ditambahkan, pemimpin Langsa itu juga meminta pengembang memperhatikan RT/RW, sehingga seusai dengan arah pembangunan Kota Langsa.

Dalam acara itu yang dibuka Wali Kota Langsa dan dihadiri para pengembang Apersi Aceh, bersama Bank BTN, Manager Area PLN Kota Langsa, BPJS TK, PDAM dan notaris dari Langsa dan Aceh Tamiang. Kegiatan itu bertemakan: “

“Sosialisasi Kebijakan Pembiayaan untuk Mendorong Percepatan Pembangunan Rumah Rakyat.”

Afwal menjelaskan pertemuan itu yang sebenarnya telah menjadi agenda bulanan Apersi Aceh untuk memberi pemahaman kepada pengembang tentang pembiayaan dan pemahaman rumah subsidi, sehingga lebih terarah dan tepat. Ditambahkan, juga untuk memperkuat silaturrahmi dan saling bertukar informasi tentang perkembangan rumah subsidi.

Dia menyatakan Kota Langsa merupakan salah satu daerah dengan produksi terbanyak rumah subsidi, diikuti beberapa kota lainnya, seperti Aceh Besar dan Aceh Barat. Afwal mengungkapkan juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan atau MoU antara Apersi Aceh dengan PT Rajawali Hiyota, produsen cat.

Disebutkan, perusahaan itu akan menyediakan cat yang dibutuhkan seluruh anggota Apersi Aceh, sehingga mutu cat dapat dijamin, selain menekan harga salah satu item pembangunan rumah subsidi. Afwal menambahkan perusahaan dengan item bahan bangunan lainnya juga akan digandeng, sehingga biaya pembangunan rumah dapat ditekan, sekaligus harga juga dapat ditekan.

Sebelumnya, Afwal Winardy pada 8 Desember 2017 menyatakan target pembangunan rumah subsidi 2018 sebanyak 4.000 unit yang tersebar di 18 kabupaten/kota di Aceh. Dia menjelaskan harga jual rumah subsidi disesuaikan dengan PMK 113 tahun 2014.

Tetapi, katanya, sudah ada skema baru pembiayaan rumah murah/subsidi berdasarkan Kepmen 857/2017 merupakan lanjutan dari Kepmen 18 tahun 2017 mengenai bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan, untuk non-fixed income/pedagang/UMKM.

Afwal menegaskan harga jual rumah subsidi tahun 2018 sebesar Rp 130 juta dengan type rumah tidak lebih dari 36 m2. “Kami akan terus membangun rumah subsidi, jika PP No 64/2016 diterapkan di Aceh, terutama kemudahan dalam perizinan,” harapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved