PGN Masih Survei Jaringan Gas RT

Tim PT Perta Gas Niaga (PGN) sampai saat ini masih melakukan survei terhadap jaringan gas ke ribuan

Editor: bakri
Kondisi meteran gas rumah tangga di sebuah rumah warga Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe yang mulai berkarat.SERAMBI/SAIFUL BAHRI 

* Sudah Tiga Tahun Terbengkalai

LHOKSEUMAWE – Tim PT Perta Gas Niaga (PGN) sampai saat ini masih melakukan survei terhadap jaringan gas ke ribuan rumah tangga (RT) yang sudah terbengkalai sejak tiga tahun lalu. Proses survei ini menjadi keharusan untuk mengetahui kelayakan jaringan pipa gas tersebut.

Untuk diketahui, pada tahun 2014 lalu, pemerintah pusat memberikan jatah bagi Kota Lhokseumawe sebanyak 3.397 jaringan gas rumah tangga. Setelah melalui proses panjang, maka pada 2016 PT PGN bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Pembangunan Lhokseumawe (PDLP) mulai mengalirkan gas yang berasal dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) secara bertahap ke rumah masyarakat (gas in).

Hanya saja, pada awal tahun 2017, proses gas in pun terhenti dan yang tersambung sekitar 1.500 jaringan, tersebar di Desa Blang Naleung Mameh, Batuphat Barat, Batuphat Timur, sebagian Blang Pulo, dan beberapa desa lainnya. Sedangkan yang belum teraliri gas meskipun sudah ada jaringannya, terdapat di sebagian Desa Blang Pulo, Blang Panyang, Padang Sakti, serta Meuria Paloh.

Direktur PDPL Lhokseumawe, Adnan, Rabu (7/3), mengatakan, pihaknya sudah ada komitmen kalau suplai gas untuk dua ribuan rumah lagi tetap akan dilaksanakan. Bahkan pada akhir 2017 lalu, ujarnya, tim PGN sudah bekerja di lapangan untuk melakukan survei terhadap kelayakan jaringan. “Karena sudah lama tidak digunakan, maka jaringan harus ditelusuri kembali, apakah ada yang rusak,” ujarnya.

Menurut dia, dari empat sektor yang harus ditelusuri kembali, yang sudah selesai di dua sektor. Hasil temuan saat dilakukan penelusuran, ternyata banyak pipa yang bermasalah. “Contoh, dulunya pipa ada di pinggir jalan. Namun, karena ada pelebaran jalan, maka sekarang sudah berada di tengah jalan, sehingga harus dilakukan penyambungan baru supaya pipanya tetap di pinggir jalan. Atau, ada juga warga yang sudah membangun rumah kembali, sehingga posisi dapur berubah, maka jaringannya juga harus diperbaiki lagi, serta sejumlah persoalan lainnya,” beber dia.

Pada bagian lain, Direktur PDPL Lhokseumawe, Adnan menargetkan, proses survei ulang kelayakan jaringan pipa gas oleh tim PGN itu bisa tuntas pada akhir April mendatang. Bila proses survei selesai, terangnya, maka baru tim PDPL bekerja untuk melakukan konversi kompor milik masyarakat. “Setelah itu tuntas, baru suplai gas akan dilairkan ke rumah warga secara bertahap,” demikian Adnan.(bah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved