Teror Bom di Surabaya
Ajak 4 Anaknya Lakukan Bom Bunuh Diri di Surabaya, Terungkap Perilaku Aneh Keluarga Dita dan Puji
Rinciannya, 17 orang meninggal dunia dan 42 luka-luka dan saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya.
SERAMBINEWS.COM, SURABAYA - Serangan bom bunuh diri tejadi di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi secara hampir bersamaan.
Gereja yang jadi korban adalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan DIponegoro, lalu Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, dan Gereja GPPS Jalan Arjuno.
Akibat ledakan tersebut, hingga Minggu (13/5/2018) malam sekitar pukul 21.45 WIB, sebanyak 56 orang menjadi korban.
Rinciannya, 17 orang meninggal dunia dan 42 luka-luka dan saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya.
Indonesia pun berduka. Presiden Joko Widodo langsung turun ke Surabaya, meninjau lokasi gereja yang dibom oleh para teroris.
Baca: Sehari Sebelum Teror Bom di Surabaya, ISIS Rilis Video Sumpah Pelaku Teror Penikaman di Paris
Baca: Ribuan Siswa di Aceh Barat Ikut Pawai Sambut Ramadhan
Jokowi yang didampingi Panglima TNI, Kapolri, Menkopolhukam, Kepala BIN, dan pejabat terkait lainnya juga meninjau korban yang dirawat di beberapa rumah sakit.
Dalam waktu yang relatif singkat, hanya sekitar delapan jam paska kejadian, polisi berhasil mengungkap pelaku bom bunuh diri paling dahsyat di wilayah provinsi Jatim ini.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnivian menegaskan, serangan bom bunuh diri ke tiga gereja di Surabaya ternyata dilakukan oleh enam orang.
Pelaku adalah satu keluarga. Yakni, keluarga Dita Supriyanto yang tinggal di Wonorejo Asri, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.
Mereka terdiri atas, ayah Dita Supriyanto, ibu Puji Kuswati, dan empat orang anak, masing-masing dua anak laki-laki Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16), dan dua lainnya anak perempuan Fadhila Sari (12) dan Pamela Riskita (9).
Sangat ironis, karena anak-anak yang diajak Dita dan Puji melakukan bom bunuh diri masih dibawah umur.
Bagaimana sebenarnya perilaku keseharian Keluarga Dita Supriyanto, sehingga nekat mengebom tiga gereja di Surabaya, dengan mengajak empat anaknya yang masih bocah.
Baca: Anggota Komisi I DPR RI Dukung Polri, BIN, dan BNPT Tumpas Pelaku Terorisme
Baca: Ada 4 Pengendara Motor Tewas, Anggota Polisi Juga jadi Korban Ledakan Bom di Mapolrestabes Surabaya
Berikut kisah lengkapnya:
Keluarga Dita Supriyanto dikenal tertutup oleh para tetangga.
Tinggal di Perumahan Wisma Indah Jalan Wonorejo Asri XI Blok K Nomor 22, keluarga tersebut jarang bersosialisasi dua tahun terakhir.