Malaysia
Bebas dari Penjara, Anwar Ibrahim Balik Berharap Najib Segera Masuk Penjara
Hasil pemilu Malaysia telah secara dramatis mengubah nasib Anwar, dari seorang pesakitan menjadi calon perdana menteri
SERAMBINEWS.COM - Mantan pemimpin oposisi Malaysia yang baru saja dibebaskan dari penjara Anwar Ibrahim, Kamis (17/5/2018), terang-terangan berharap skandal korupsi 1MDB bisa mengirim Najib Razak ke penjara.
Dalam wawancara dengan AFP, sehari setelah dibebaskan, Anwar juga menegaskan dia akan kembali ke parlemen Malaysia dalam waktu singkat.
"Beri saya waktu beberapa bulan. Saya akan kembali menjadi anggota parlemen. Itu hal yang benar untuk dilakukan," kata dia.
Anwar dibebaskan pada Rabu (16/5/2018) sekaligus menjadi pemuncak pekan politik luar biasa di Malaysia, setelah sebelumnya koalisi Barisan Nasional yang lama berkuasa kalah dalam pemilu.
(Baca: Mahathir Mohamad Jabat Menteri Pendidikan, Wan Azizah Menteri Kesejahteraan dan Perempuan)
Hasil pemilu itu juga secara dramatis mengubah nasib Anwar, dari seorang pesakitan menjadi calon perdana menteri untuk menggantikan Mahathir Mohamad yang sudah berusia 92 tahun.
Situasi politik ini juga menyudutkan Najib Razak, yang menurut Anwar akan menghadai masalah hukum yang amat pelik tanpa perlindungan kekuasaan politik.
Dituduh menggelapkan uang negara dari perusahaan investasi 1MDB, posisi Najib kini semakin di ujung tanduk.
Apalagi pada Rabu malam, polisi telah menggeledah kediaman mantan PM itu.
Kondisi itu membuat Anwar memprediksi dalam waktu tak lama lagi Najib akan menggantikan tempatnya di dalam penjara.
"Dia pasti akan dihukum," ujar Anwar.
Meski demikian, Anwar menolak untuk menjelaskan bagaimana nasib kasus Anwar.
Dia menegaskan semua tergantung bagaimana Najib membela diri di pengadilan.
"Namun, amat sulit baginya untuk menghindari penjara," Anwar menegaskan.
(Baca: Kalah di Pemilu, Rumah Mantan PM Malaysia Najib Razak Digeledah, Puluhan Koper Uang Tunai Disita)
Tidak Dendam pada Mahathir
Pemimpin de facto oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, menggelar konferensi pers perdana pasca-bebas dari penjara.