Techno
Walaupun Termasuk Negara Maju, Google Maps Tak Bisa Digunakan di Korea Selatan, Mengapa?
Seorang traveler blogger Indonesia, Trinity dalam akun Instagramnya membagi kisah saat berada di Korea Selatan.
SERAMBINEWS.COM - Seorang traveler blogger Indonesia, Trinity dalam akun Instagramnya membagi kisah saat berada di Korea Selatan.
Apesnya, kisah tersebut bukan kisah yang cukup menyenangkan bagi para traveler.
Apalagi yang baru atau akan ke Korea Selatan.
Dia membagi cerita jika saat ini di Korea Selatan Google Maps tidak bisa bekerja, Jumat (28/05/2018).

"Taukah Anda, jika Google Maps tidak bisa berfungsi di Korea Selatan? Kamu tau bagaimana cara mencapai beberapa tempat, berapa lama perjalanan, atau transportasi apa. Dan kasus ini terjadi di kota besar di negara maju pada tahun 2018." begitu secuil cerita Trinity dalam akun Instagramnya.
Baca: Samsung Harus Bayar ke Apple 539 Juta Dolar karena Terbukti Langgar Hak Paten
Baca: Sketsa Gaun Pengantin Putri Diana Langsung Hancurkan Sang Perancang, Mengapa? Simak Kisahnya
Sebagai satu negara termaju di Asia bahkan jadi negara dengan koneksi internet tercepat di dunia, kebijakan Korea Selatan ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalanagan traveler.
Mengapa di negara semaju Korea Selatan, Google Maps justru tidak berfungsi?
Berdasarkan penggalian informasi TribunTravel.com dari berbagai sumber, Korea Selatan memang memberlakukan pembatasan penggunakan peta digital, Google Maps.
Hal ini terjadi karena isu perang antar dua negara Korea tersebut.
Setelah Perang Korea, Undang-undang Promosi Industri Data Spasial memberlakukan pelarangan untuk ekspor data peta di luar negeri.
Mengeksplore data peta di digital adalah hal terlarang.
Baca: Jet Li Divonis Sakit Hipertiroidisme, Waspadai Gejala-gejala Ini
Baca: Karena Masa Lalu Meghan, Kehadirannya Bakal Munculkan Riak di Kerajaan Inggris
Ini agaknya untuk mencegah informasi sensitif jatuh ke tangan yang salah, terutama mengingat permusuhan Korea Utara dan Korea Selatan belum benar-benar berakhir.
Namun, tidak dapat dihindari, ukuran keamanan nasional juga memiliki efek membatasi keberadaan perusahaan asing dalam pemetaan dan navigasi online.
Google dan perusahaan Internet asing lainnya mengatakan aturan itu juga mencegah mereka dari menyediakan layanan pemetaan online, seperti navigasi, meski hal itulah yang saat ini jadi andalan seluruh traveler di dunia.