Luar Negeri

Dituduh Bocorkan Informasi Rudal Hipersonik, Ilmuwan Rusia Ditangkap dan Ditahan

Seorang ilmuwan di pusat penelitian ruang angkasa Rusia ditangkap setelah dituduh membocorkan informasi terkait program senjata negara.

Editor: Faisal Zamzami
Sebuah simulasi komputer memperlihatkan rudal balistik antar-benua terbaru Rusia, Avangard, mengelak dari sistem pertahanan udara negara lain dengan kecepatan hipersonik. Rusia mengklaim rudal tersebut tidak akan bisa dikejar pertahanan anti-misil paling canggih manapun di dunia.(AP/RU-RTR Russian Television) 

SERAMBINEWS.COM, MOSKWA - Seorang ilmuwan di pusat penelitian ruang angkasa Rusia ditangkap setelah dituduh membocorkan informasi terkait program senjata negara.

Organisasi ruang angkasa Rusia, The Roscosmos, mengkonfirmasi kabar penangkapan Viktor Kudryavtsev, ilmuwan berusia 74 tahun yang bekerja untuk Institut Penelitian Pusat Pengembangan Mesin di Korolyov.

Ilmuwan peraih penghargaan tersebut dituduh telah membocorkan informasi kepada negara Barat.

Tuduhan itu telah dibantah keras oleh Kudryavtsev yang merupakan pakar di bidang dinamika gas dan cairan.

Baca: Usai Gugat Cerai Dipo Latief, Beredar Hasil Test Pack Positif, Ini Kata Nikita Mirzani

Baca: Listrik Padam di Seluruh Kawasan Abdya, Ini Penjelasan PLN

Namun Roscosmos membantah kabar yang menyebut ada staf ilmuwan lain yang juga terlibat atau ditahan. Demikian dilansir AFP, Selasa (24/7/2018).

Biro Keamanan Federal Rusia, FSB, minggu lalu telah melakukan penggerebekan ke institut tersebut atas dasar bahwa dinas keamanan Barat telah memperoleh informasi rahasia terkait pengembangan hipersonik oleh industri Rusia.

"Penyelidikan dilakukan atas dugaan pengkhianatan tingkat tinggi dengan sekitar 10 orang menjadi tersangka yang diduga telah bekerja sama dengan dinas rahasia Barat," kata sebuah sumber dikutip surat kabar Kommersant.

Baca: Sejumlah Bacaleg tak Hadir Uji Baca Alquran, KIP Aceh Timur Imbau Segera Hadir

Baca: 107 Kepala Sekolah di Abdya Dilantik, Ini Pesan Sekda Kepada Pejabat Baru

Jika terbukti bersalah telah melakukan pengkhianatan maka ilmuwan tersebut terancam mendapat hukuman penjara maksimal 20 tahun.

Badan antariksa Rusia telah mengkonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung atas insiden yang terjadi pada 2013 lalu.

Penyelidikan dilakukan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin yang pada Maret lalu dalam pidato kenegaraannya, sempat membanggakan persenjataan tak terkalahkan yang sedang dikembangkan negara, termasuk rudal hipersonik.

Baca: Jadi Caleg PDI Perjuangan, Kapitra Ampera: Silakan Panggil Saya Cebong

Baca: Danramil Kluet Utara, Aceh Selatan Beri Pengarahan Kepada Babinsa

Sebelumnya pada Kamis (19/7/2018) pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis video yang menunjukkan dua sistem rudal hipersonil baru yang disebut Kinzhal dan Avangard.

Keduanya memiliki kemampuan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir.(*)

Baca: Stadion Lhong Raya Gelap Gulita, Laga Derby Aceh United-Persiraja Terhenti

Baca: Ini Jumlah Bacaleg di Aceh Utara Tidak Ikut Uji Baca Alquran dan tak Lulus

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dituduh Bocorkan Informasi Rudal Hipersonik, Ilmuwan Rusia Ditahan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved