Ini Penyebab Gajah Mati di CRU Mila Pidie, Kini Sudah 4 Ekor Tewas
BKSDA Aceh turun tangan, untuk menyelidiki penyebab satwa langka tersebut mati dalam pengawasan petugas CRU Mila
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEW.COM, SIGLI - Satu gajah betina diperkirakan berumur 35-40 tahun, tiba-tiba ditemukan petugas Conservation Respon Unit (CRU) Kecamatan Mila, Pidie, Senin (13/8/2018), mati di kawasan perkebunan.
Matinya satwa dilindungi itu membuat Balai Konser Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh turun tangan, untuk menyelidiki penyebab satwa langka tersebut mati dalam pengawasan petugas CRU Mila.
Dua dokter hewan melakukan pembedahan dengan memeriksa bagian dalam gajah.
Baca: Berhasil Ungkap Pembunuhan Gajah Jinak Bunta, Polres Aceh Timur Dapat Penghargaan
Usai dibedah bangkai gajah ditanam di kawasan CRU.
"Hasil diagnosa dokter hewan dari BKSDA Aceh, bahwa gajah itu mati diduga akibat minum air sungai yang terkontaminasi dengan racun," tukas Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, kepada Serambinews.com, Minggu (26/8/2016).
Ia menambahkan, gajah yang mati itu bukan karena diracun.
Baca: Tim CRU Temukan Gajah Betina Mati di Mila, Pidie
BKSDA Aceh juga telah mengirim sample gajah mati ke Laboratorium Forensik Polri di Jakarta, tapi hasilnya belum turun.
"Pada tahun 2018 tercatat empat ekor gajah jinak ditemukan mati. Dua indikasi diracun, dan dua lagi belum keluar hasil Labfor Polri Jakarta," pungkasnya. (*)