VIRAL 3 Bocah - Jadi Bandar Narkoba, Gigih Lintasi Perbatasan Negara Hingga Menangis Saat Ditilang

usia RK masih belia dan dirinya sudah memutuskan untuk menyerahkan diri ke polisi, setelah lama bergulat di dunia hitam narkoba

Editor: Muhammad Hadi
Dua bocah SD menangis sambil membujuk dan terus mencium tangan polisi agar ia dibebaskan dari tilang polisi.(Screenshot Facebook) 

SERAMBINEWS.COM - Ada-ada saja kisah tiga bocah ini yang menjadi viral di media sosial.

Ada yang pantas dipuji, disesali dan ada juga yang mmebuat warganet tertawa.

Kegigihan Nursaka (8) untuk berangkat sekolah dari rumahnya di Tebedu, Malaysia ke sekolah yang ada di Entikong, Indonesia, mendapat apresiasi warganet.

Sementara itu, kisah Muhammad Fakrin (10) yang berusaha membujuk polisi agar tidak menilang dirinya dan melaporkan ke orangtuanya, akhirnya gagal. Kasus ini menjadi pergunjingan warganet.

Beda lagi dengan kisah RK (12) di Makassar. RK memilih untuk menyerahkan diri ke polisi setelah menjadi buron karena menjual barang haram, narkoba.

Baca: Farhat Abbas Sebut yang tak Pilih Jokowi Bakal Masuk Neraka, Begini Reaksi TKN Jokowi-Maruf

Baca: VIDEO - Satu-Satunya Masjid di Negara Minoritas Muslim Vietnam Utara Butuh Imam

Berikut kisah hidup bocah di Indonesia yang menjadi viral di media sosial.

1. RK (12) telah menjadi buron polisi selama satu bulan

Empat paket sabu-sabu disita dari tersangka ABS yang ditangkap petugas di Jalan Bandara Sinubung, Blangkejeren, Galus, Jumat (15/9/2017).
Ilustrasi  Sabu

Apapun alasannya, usia RK masih belia dan dirinya sudah memutuskan untuk menyerahkan diri ke polisi, setelah lama bergulat di dunia hitam narkoba.

Faktanya, RK telah menjadi bandar narkoba seusia itu.

Jajaran Satuan Narkoba Polsekta Tallo mencium pergerakan RK menjual narkoba setelah menangkap salah satu rekan RK berinisial AR.

AR diketahui juga masih remaja ingusan berusia 14 tahun.

Baca: Wanita Ini Beli Ikan di Pasar, Sadar telah Ditipu: Video Buktinya jadi Viral dan Dianggap Lelucon

Baca: Video Penjelasan Ustaz Abdul Somad Terkait Pembatalan Jadwal Ceramah di Jawa, ‘Colling Down Dulu’

Siswa SMP tersebut disuruh RK untuk menjual 2 paket sabu seharga Rp 200.000.

Keduanya sepakat berbagi keuntungan, namun AR justru tertangkap polisi terlebih dahulu.

Menyadari buron masih duduk di SD, polisi Polsekta Tallo memilih untuk melakukan pendekatan kepada orangta RK.

RK memang sempat bersembunyi di rumah kerabatnya, namun akhirnya bujukan polisi berhasil menyadarkan pihak keluarga.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved