Irigasi Rp 2,2 M Terbengkalai
Proyek irigasi Alue Diam, Kecamatan Woyla Timur, Aceh Barat yang menelan anggaran Rp 2,2 miliar
* Jembatan Cot Punti Ancam Warga
MEULABOH - Proyek irigasi Alue Diam, Kecamatan Woyla Timur, Aceh Barat yang menelan anggaran Rp 2,2 miliar kondisinya saat ini terbengkalai. Koordinator GeRAK Aceh Barat, Edy Syah Putra kepada Serambi kemarin mengatakan proyek dengan pagu anggaran tahun 2016 tersebut saat ini tidak bisa dimanfaatkan masyarakat.
“Data lapangan yang juga laporan masyarakat kini pintu air irigasi tidak berfungsi untuk mengairi sawah, bahkan sudah ditumbuhi semak belukar. Tiang besi untuk dinding bangunan irigasi yang tidak tercor dan mulai karatan. Begitu juga dengan dinding beton bangunan yang berfungsi sebagai dinding irigasi yang tidak tuntas pembangunannya, serta saluran air yang tidak berfungsi untuk mengairi sawah warga,” kata Edy membeberkan temuan pihaknya kepada Serambi kemarin.
Dikatakannya keberadaan irigasi tersebut sebenarnya untuk mengairi sawah penduduk dan bukan saja di Kecamatan Woyla Timur, tetapi hingga Kecamatan Woyla Barat. Menurutnya penyelesaian irigasi tersebut perlu dituntaskan sehingga tidak terus terbengkalai, apalagi anggaran yang dikucurkan cukup besar.
“Harapan kita DPRK segera mengawasi proyek itu. Pemkab harus menyikapinya dan memastikan proyek tersebut. Penegak hukum juga harus mengusut segera,” tegasnya.
Sementara itu GeRAK Aceh Barat juga menyorot pembangunan rekonstruksi jembatan gantung Cot Punti, Kecamatan Woyla Timur Aceh Barat yang sudah rampung dibangun dengan menelan dana Rp 2,7 miliar bersumber dari APBD 2017 melalui satuan kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) kabupaten setempat. Menurut GeRAK kondisi jembatan tersebut juga memprihatinkan karena abutmennya curam.
“Kondisi abutmen jembatan kini mengancam warga. Ada dua sepeda motor yang jatuh,” kata Edy. Pihaknya juga menyambut baik bahwa dalam APBK 2018 kembali diplot anggaran Rp 300 juta pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk pengerjaan abutmen tersebut.
“Harapan kita segera dikerjakan sehingga warga tidak menjadi korban lagi di abutmen jembatan gantung yang dibangun tahun 2017 lalu sebagai penganti jembatan yang putus dihantam banjir,” kata Edy.
Sementara itu Plt Kadis Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Aceh Barat Riflizar kepada Serambi kemarin mengatakan pihaknya akan mengecek lebih dulu proyek irigasi Alue Diam, Kecamatan Woyla Timur yang terbengkalai, terutama soal apakah anggarannya berasal dari dinasnya atau dinas lain. “Akan kita cek dulu ya,” kata Riflizar.(riz)