Gempa Palu Sulawesi Tengah

Ribuan Warga Paksa Ingin Naik Hercules Milik TNI di Palu, Ini Tanggapan Menhub dan Panglima TNI

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membenarkan ribuan warga berkumpul di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu

Editor: Muhammad Hadi
Warga antre untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Sejumlah warga Palu dievakuasi ke luar Kota Palu menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pascagempa dan tsunami di Palu.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) 

SERAMBINEWS.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat yang ingin mengungsi ke luar Palu, Sulawesi tengah tak memaksa menggunakan pesawat Hercules milik TNI.

"Tentunya saya mengimbau pada penumpang agar sabar. karena pemerintah akan memberikan yang terbaik bagi semuanya," ujar Budi di kantornya, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Budi menjelaskan, pesawat Hercules diprioritaskan untuk mengangkut bantuan logistik maupun orang sakit.

Baca: Pernah Tangani Gempa dan Tsunami Aceh, Ini Saran SBY Untuk Hadapi Musibah di Sulawesi Tengah

Atas dasar itu, Budi meminta masyarakat bersabar untuk antre.

"Jangan buru-buru. Karena satu kualifikasi dari domain penerbangan safety adalah nomor satu. Kalau kita enggak tahu siapa yang berangkat, kemudian bawa apa. Itu mengkhawatirkan, bahkan dalam pemahaman kita lebih baik kita enggak pergi, daripada kita pergi dengan suatu resiko," kata Budi.

Budi mengimbau agar masyarakat memahami langkah yang diambil oleh TNI itu.

Baca: Kisah Warga Aceh Saat Gempa dan Tsunami Palu, Naik ke Lantai 3 Hotel hingga Lari ke Bukit Silae

Sebab, langkah tersebut diambil dengan mempertimbangkan faktor keselamatan.

"Saya mendukung apa yang dilakukan oleh TNI AU. Dengan melakukan operasi kemanusiaan. Namun, minta juga ke masyarakat untuk toleransi, jangan melakukan pemaksaan," ucap dia.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membenarkan ribuan warga berkumpul di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu sehingga sempat mengganggu operasional pesawat hercules milik TNI.

Baca: Kisah Korban Gempa - Maslan Cerita Tentang Istrinya Lagi Hamil Masih Tertimbun di Puing Rumah Sakit

Panglima mengungkapkan, ribuan warga itu ingin keluar dari Palu dengan naik ke pesawat Hercules yang ada di Bandara Mutiara Sis Al Jufri.

"Iya itu mau naik Hercules ada 3.000-5.000 orang tapi sudah beres (masalahnya), Hercules sudah bisa terbang," ujarnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (1/10/2018).

"Enggak (ribut), mereka kan ingin naik semuanya tetapi Hercules cuma dua. Kami kan antre ya kan, antre," sambung dia.

Baca: Beredar Video Detik-detik Tsunami Setelah Gempa 7,7 SR di Palu Sulawesi Tengah 28 September 2018

Panglima mengatakan, tidak semua warga bisa diangkut Hercules milik TNI menuju ke Makassar.

TNI, tutur dia, hanya memprioritaskan warga yang sakit.

Sementara itu ribuan warga sisanya tak bisa menaiki Hercules dan tetap berada di bandara.

Baca: 9 Anggota Polri Tewas akibat Gempa dan Tsunami di Palu, Saat Kejadian Sedang Mengikuti Apel

Namun TNI, kata dia sudah melakukan koordinasi dengan Menteri BUMN.

"3.000 sampai 5.000 orang itu akan diangkut kapal Pelni. Saya sudah koordinasi dengan Bu Menteri BUMN, Pelni sudah di sana dia diangkat keluar dari Palu," kata Panglima.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Menhub Minta Warga Palu Tak Memaksa Naik Pesawat Hercules

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved