Palu Dibuka untuk Bantuan Asing

Presiden Joko Widodo membuka akses bagi negara-negara asing masuk ke Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng)

Editor: bakri
TRIBUNNEWS/HERUDIN
JOHAN BUDI, Jubir Presiden RI 

PALU - Presiden Joko Widodo membuka akses bagi negara-negara asing masuk ke Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) membantu korban gempa dan tsunami di provinsi tersebut.

“Presiden telah menyampaikan ke Bu Menlu (Retno Marsudi) untuk membuka akses masuknya bantuan dari negara asing ke Palu dan Donggala sesuai dengan kebutuhan lapangan,” kata Juru Bicara Presiden, Johan Budi sebagaimana dilansir viva.co.id, Senin (1/10).

Ditanya apakah kebijakan itu sebagai tanda kalau bencana di Palu dan Donggala menjadi bencana nasional atau tidak, Johan tidak menjelaskan. Sebelumnya, Kepala Humas BNPB Sutopo mengatakan baru mendapat kabar dari Menlu di New York bahwa Presiden Jokowi telah menyatakan menerima bantuan internasional sesuai kebutuhan.

“Artinya kita “welcome” dengan tawaran internasional. Nanti akan dikoordinir Menkopolhukam,” kata Sutopo. Menurutnya, mekanisme dan prosedur sedang disiapkan BNPB dan Kemenlu sesuai dengan peraturan yang ada.

“Declare bantuan internasional itu tidak harus status bencana nasional. Presiden tidak men-declare status bencana nasional. Jadi gempa dan tsunami di Sulteng bukan bencana nasional,” kata Sutopo.

Sementara dilansir detik.com, Palang Merah Singapura dan Australia melayangkan imbauan donasi dan menerjunkan tim pakar ke Sulawesi. Sementara Uni Eropa menyiagakan layanan darurat pemetaan satelit Copernicus untuk membantu proses evakuasi korban.

Bantuan internasional untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu mulai digalang setelah pemerintah Indonesia membuka keran bantuan bagi negara atau organisasi asing. Saat ini lebih dari 46.000 korban yang selamat membutuhkan makanan, obat-obatan, tenda dan perlengkapan medis.

Sejumlah lembaga internasional sudah mulai mengumpulkan sumbangan bagi korban di Sulawesi. Salah satunya adalah Palang Merah Australia (ARC). “Saat ini dibutuhkan bantuan kemanusiaan yang sangat tinggi,” kata Peter Walton, Direktur Program Internasional ARC dalam surat imbauan yang dirilis di Australia.

ARC mengklaim telah mengirimkan tim pakar untuk membantu upaya penyelamatan yang dilakukan Palang Merah Indonesia. Selain itu satu tim lain juga disiagakan di Australia dan siap diterbangkan ke Indonesia jika diperlukan. Hal serupa dilakukan Palang Merah Singapura yang telah menyalurkan dana senilai 50.000 Dolar Singapura dan satu tim pakar ke Palu.

Adapun Palang Merah Cina saat ini sudah berkomitmen menyalurkan dana bantuan senilai Rp 3 miliar untuk korban di Sulawesi.

Bantuan sementara senilai 1,5 juta Euro atau sekitar Rp 25 miliar juga sudah dijanjikan oleh Uni Eropa untuk korban di Sulawesi. Selain itu UE juga menugaskan layanan darurat pemetaan satelit, Copernicus Emergency Management Service untuk membantu Indonesia memantau kerusakan dan lokalisasi korban.

Peta satelit yang dibuat Copernicus menampilkan kondisi kota dan kawasan sekitar pascabencana. Melalui layanan pencitraan langit yang mengandalkan tujuh satelit Sentinel ini, regu penyelamat bisa dengan cepat menganalisa kerusakan di dalam kota dan di kawasan yang belum terjangkau.

Kantor Berita Cina, Xinhua melaporkan Wakil Perdana Menteri Selandia Baru dan Menteri Luar Negeri Winston Peters akan menawarkan bantuan kepada Indonesia pada saat kunjungannya ke Jakarta pekan ini. Keduanya sedang berada di Thailand dan akan bertolak ke Indonesia pada 4 Oktober mendatang.

Aliran bantuan asing dibuka setelah Presiden Joko Widodo menugaskan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong, untuk mengorganisir bantuan. Untuk itu Thomas menyediakan email dan akun Twitternya bagi pihak yang ingin menawarkan bantuan.

“Tadi malam, Presiden Jokowi mengizinkan kami untuk menerima bantuan international sebagai bentuk tanggap darurat terhadap bencana. Saya diminta untuk membantu koordinasi dari pihak swasta dari seluruh dunia, silakan kirim pesan lewat media sosial saya tom@bkpm.go.id,” tulis Tom dalam bahasa Inggris, Senin (1/10).(*/dan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved