Pagi Ini, Kurs Rupiah Jatuh ke Level Terendah
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan, ada dua sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah.
Laporan Reporter Kontan, Anna Suci Perwitasari, Disa Ayulia Agatha
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Tekanan eksternal membuat rupiah tak bertenaga. Kemarin, kurs spot rupiah melemah 0,89% ke level terendahnya sejak Juli 1998 di Rp 15.043 per dollar Amerika Serikat (AS). Kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) juga terkikis 0,56% menjadi Rp 14.988 per dollar AS.
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan, ada dua sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Pertama, kenaikan indeks dollar AS.
Kedua, harga minyak mentah dunia yang semakin perkasa. Selasa (2/9), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pengiriman November 2018 di NYMEX terangkat 0,12% menjadi US$ 75,39 per barel. Ini level tertinggi sejak Desember 2014.
Baca: Ratna Sarumpaet Dikeroyok, Mahfud MD: Dokter Bilang Lukanya Aneh, Kalau Mainan Politik Kita Kutuk
Baca: Polisi, Pihak RS, dan Pihak Bandara Menanggapi soal Ratna Sarumpaet Bonyok Dipukuli
"Kenaikan harga minyak dunia bakal berpengaruh negatif pada neraca dagang Indonesia," kata Satria, kemarin.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong juga melihat, kenaikan harga minyak memberi tekanan pada kurs rupiah. Maklum, hal ini dapat membuat defisit transaksi berjalan kembali melebar.
Karena itu, dia memprediksi rupiah hari ini masih melemah dan bergerak antara Rp 14.975-Rp 15.100 per dollar AS. Sedangkan Satria memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 15.020-Rp 15.100 per dollar AS.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kurs Rupiah Jatuh ke Level Terendah Pagi Ini