Asian Para Games 2018

Kisah Nyata – Bom Perang Irak-Iran Lumpuhkan Pinggang dan Kakinya, Kini Andalan di Asian Para Games

Tiba-tiba, bom meledak tak jauh dari tempat saya berdiri. Akhirnya, saya harus mengalami hal ini

Editor: Muhammad Hadi
Dok.Inapgoc
Atlet Wheelchair Fencing asal Irak, Ammar Hadi Ali. 

SERAMBINEWS.COM - Semula atlet Wheelchair Fencing asal Irak, Ammar Hadi Ali tak membayangkan jika ia akhirnya menjadi seorang atlet Para Games.

Namun, jalan hidupnya itu kemudian berubah setelah peristiwa yang menimpanya ketika Perang Iran-Irak masih berkecamuk di negerinya.

Ya, Ali-sapaan akrabnya- adalah salah satu korban dari keganasan perang dua negara tetangga itu.

Baca: Atlet Aceh Banjir Pujian di Medsos, Didiskualifikasi di Asian Para Games Karena Tolak Lepas Jilbab

Ia menjadi korban serpihan bom yang kemudian melumpuhkan pinggang dan kakinya.

Sehingga ia tak sanggup berjalan menggunakan dua kakinya lagi.

“Kejadiannya di 2007, ketika saya sedang bekerja di memasang atap rumah. Tiba-tiba, bom meledak tak jauh dari tempat saya berdiri. Akhirnya, saya harus mengalami hal ini,” ungkap atlet yang kini berusia 33 tahun itu.

Baca: Sumbang Rp 10 Juta, Anggota DPR Aceh Ini juga Galang Bantuan untuk Miftahul Jannah, Ini Alasannya

Setelah mengalami persitiwa itu, ia mengaku sempat frustrasi karena menganggap masa depannya suram.

Namun, beruntung beberapa teman dan keluarganya terus memotivasinya agar tidak cepat putus asa.

“Apalagi ketika itu saya sedang rajin-rajin mengumpulkan uang untuk menikah. Tapi, setelah kejadian itu saya tidak bisa bekerja lagi,” ceritanya.

Baca: Indonesia Didesak Protes Federasi Judo Asia atas Diskualifikasi Atlet Aceh di Asian Para Games 2018

Namun, rupanya Tuhan berkehendak lain, Ali mengambil hikmah dari kejadian yang dialaminya itu, setelah ada perwakilan dari National Paralympic Comitte (NPC) Irak menawarkannya untuk menjadi atlet Wheelchair Fencing (Anggar Kursi Roda).

“Tepatnya di 2009 saya mulai dikenalkan dengan olahraga ini. Padahal semula saya tak pernah kenal dengan olahraga ini,” kata peraih emas nomor EP kategori B di Asian Para Games Guangzhou, China 2010 itu.

Sejak saat itu, semangat hidup Ali mulai bangkit dan ia terus menekuni olahraga ini yang akhirnya merubah jalan hidupnya.

Baca: Klasemen Perolehan Medali Asian Para Games 2018, Indonesia Peringkat 6 dengan Raihan 8 Emas

“Berkat olahraga ini juga saya bisa berkeliling ke negara lainnya untuk mengikuti kejuaraan ini,” kata Ayah dari dua orang putra itu.

Di ajang Asian Para Games 2018 Indonesia, Ali merupakan salah satu atlet tangguh yang patut diwaspadai oleh lawan-lawannya, terutama para atlet China.

“ Atlet China merupakan saingan terberat saya. Mereka sukar untuk dikalahkan,” ungkap atlet yang juga pernah meraih perak di Asian Para Games 204 Incheon, Korea, di nomor Floret itu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved