Mahasiswa Langsa Gelar Aksi Kutuk Insiden Pembakaran Bendera di Garut Jawa Barat
Selanjutnya dengan pengawalan ketat aparat keamanan Polres Langsa, mahasiswa melakukan long march (berjalan kaki) menuju simpang Tugu Pase.

Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Ratusan mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Umat Bela Agama Tauhid (GEUMAT), menggelar aksi turun ke jalan di Langsa, Jumat (26/10/2018).
Mereka mengutuk dan mengecam insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid, di Garut Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Baca: Fakta di Balik Kematian Jessica Mananohas Dibakar Ibunya: Cerita Keluarga hingga Sesal Ayah-Ibu
Amatan Serambinews.com, mahasiswa peserta aksi terdiri atas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langsa, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Keluarga Besar Mahasiswa IAIN Langsa, Gerakan Mahasiswa Pembebasan, dan BKPRMI Kota Langsa.
Sebelum melakukan aksinya, mereka terlebih dahulu berkumpul di Lapangan Merdeka Langsa, pukul 08.30 WIB.
Selanjutnya dengan pengawalan ketat aparat keamanan Polres Langsa, mahasiswa melakukan long march (berjalan kaki) menuju simpang Tugu Pase.
Baca: Rocky Gerung Dibandingkan Sontoloyo Jokowi dengan Soekarno: Dia Butuh 10 Pemuda
Di tugu tersebut, para mahasiswa menggelar aksi tuntutannya. Berapa menit kemudian, mereka kembali berjalan kaki ke Jalan T Umar menuju Jalan A Yani.
Sesampainya di Simpang Masjid Darul Fallah Langsa, mereka berbalik arah menuju kembali ke Lapangan Merdeka Langsa, dan pukul 11.10 WIB mereka membubarkan diri dengan tertib.
Selain mengusung bendera sejumlah Tauhid dan poster bertuliskan memprotes serta mengutuk insdien pembakaran bendera oleh oknum Banser, para mahasiswa juga membawa satu bendera Tauhid berukuran besar.
Baca: Tes CPNS di Banda Aceh juga Ditunda, Peserta Kecewa
Sementara 4 tuntutan disampaikan oleh koordinator lapangan, Dedek Ardiansyah, pertama, mengutuk tindakan oknum Banser yang telah membakar bendera bertuliskan kalimat Tauhid.
Kedua, meminta kepada Polri untuk mengusut tuntas kasus oknum Banser yang terlibat dalam insiden tersebut.
Ketiga, menyerukan kepada seluruh umat Islam tidak berdiam diri atas pembakaran bendera itu.
Keempat, mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Langsa bahwa bendera Tauhid bukan milik ormas manapun, melainkan milik seluruh umat Muslim dunia.(*)
-
Dua Mobil Barang Colt Diesel Bertabrakan di Langsa, Satu Tewas Dua Kritis
-
PKK Kota Langsa Bagi-bagi Uang untuk Keluarga Fakir Miskin
-
Resmikan Museum Kota Langsa, Tauke Seuem: Akan Jadi Ikon Kota dan Kajian Sejarah
-
Jadi Warga Baru di Kota Langsa, Ketua DPRA Santuni 80 Yatim Piatu
-
Kapolres Langsa Hibahkan Sepasang Kucing Hutan Ke Taman Hutan Kota