Lion Air JT610 Jatuh

Terkait Musibah Jatuhnya Lion Air JT 610, Pengamat Penerbangan Kritik Pesawat Pabrikan Boeing

Ia mengaku tegas dengan hal ini karena bersangkutan dengan keselamatan nyawa banyak orang.

Editor: Amirullah
ISTIMEWA
SI 

SERAMBINEWS.COM - Pengamat Penerbangan, Ruth Hanna Simatupang mengungkapkan beberapa faktor penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang.

"Kesalahan yang ada di kecelakaan ini, tidak murni hanya dari satu pihak. Setiap kecelakaan tidak pernah hanya satu faktor, selalu banyak faktor. Kemungkinan besar ini pun banyak faktor, salah satunya adalah dari manajemennya. Artinya operatornya," ujar Hanna dalam tayangan video Youtube Indonesia Lawyers Club yang diunggah pada Selasa (30/11/2018).

Baca: AS Berlakukan Sanksi Putaran Kedua untuk Iran Mulai Senin

Baca: Hacker Pembobol Ribuan Situs Ungkap Tips Menjaring Viewers Youtube hingga Jutaan, Ini Penjelasannya

Kemudian, menurut Hanna, faktor kedua yaitu dari Departemen Perhubungan.

"Tentunya dari pembina. Pembina itu siapa? Tentunya DOT, Departemen Perhubungan, karena ini pasti ada kaitannya. Dalam hal, penerbitan kebijakan dan penerbitan license, izin. Baik dari izin rute, izin penerbangan dari mulai jam-jamnya, dan kemudian alur dan sebagainya, kemudian besarnya dan banyaknya pesawat," ujarnya.

Faktor ketiga, bagi Hanna adalah pengawasan.

Menurutnya, pengawasan ada dua hal, yaitu internal dan eksternal.

"Dari internal tentunya dari operatornya, kemudian eksternal itu adalah dari pembina, departemen lagi, yang memang berkaitan sekali dengan penerbitan izin terbang, penerbitan rute penerbangan, penerbitan berapa boleh dia terbang dalam satu rute itu," ujarnya.

Baca: CPNS 2018 - Usai Tes, Pelamar Bocorkan 13 Soal TWK yang Muncul di SKD, Ini Daftarnya dan Jawabannya

Menurutnya, Lion Air banyak sekali rute dan jam penerbangannya.

"Tapi pada kenyataannya, yang bisa betul-betul jalan dalam satu penerbangan itu hanya satu, karena yang lainnya itu delay. Ini kenyataan di lapangan," ungkap Hanna.

Menurutnya, catatan delay JT Lion Air terburuk tahun ini.

"Ini peran DOT nya kan, harusnya bagaimana, kalau sudah terlalu banyak delay, apakah perlu dikasih surat sentilan lagi, atau harus dikasih bukan sentilan, mungkin udah dijewer dan dijuwit gitu kali ya," ujarnya.

Ia mengaku tegas dengan hal ini karena bersangkutan dengan keselamatan nyawa banyak orang.

"Keselamatan itu kan bisnisnya orang transportasi. Tidak ada keselamatan, Anda tidak akan pernah dapat margin," ujarnya.

Faktor terakhir yang Hanna ungkapkan adalah faktor dari pabrikan Boeing.

Hal ini karena pesawat Lion Air JT 610 jenis Boeing 737 Max 8 masih terbilang baru.

Baca: Syachrul Anto Gugur karena Decompression Sickness: Gejala dan Penyebabnya, Pengancam Para Penyelam

Baca: Jadi Alat Transportasi Jarak Jauh, Berapa Banyak Jumlah Pesawat yang Beroperasi di Seluruh Dunia?

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved