Indonesia akan bawa isu Palestina dan Rakhine State di KTT ASEAN
Presiden RI Joko Widodo akan membahas mengenai masalah Palestina dan Muslim Rohingya dalam pidatonya di KTT ASEAN di Singapura pada 13-15 November.
SERAMBINEWS.COM - Presiden RI Joko Widodo akan membahas mengenai masalah Palestina dan Muslim Rohingya dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang akan berlangsung di Singapura pada 13- 15 November 2018 mendatang.
Ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai mengikuti rapat terbatas mengenai KTT ASEAN dan KTT APEC di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (8/11/2018).
"Ini adalah isunya, saya akan menyampaikan isunya itu sendiri pada saat presiden sudah bicara," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kantor Presiden RI.
Baca: Mahkamah Kriminal Internasional Buka Investigasi Kasus Rohingya, Usut Kejahatan Militer Myanmar
Indo-pasifik
Selain itu, Presiden juga akan mempresentasikan isu mengenai konsep Indopasifik milik Indonesia.
Indonesia pun akan memperkenalkan wawasan bersama (Collective Outlook) konsep Indo-Pasifik kepada negara-negara dalam KTT Asia Timur (East Asia Summit) di Singapura pada 15 November mendatang.
Pertemuan ini juga merupakan rangkaian acara KTT ASEAN di Singapura pada 12-15 November.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir mengatakan isu ini menjadi salah satu prioritas Indonesia untuk disampaikan di ASEAN.
ASEAN saat ini sedang membahas suatu konsep Indo-Pasifik dan menurut dia, tahapannya sudah cukup maju.
“Untuk pertama kalinya konsep ini akan dibahas dalam kerangka East ASEAN Summit,” ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Dia mengatakan Indonesia berharap para negara-negara Asia Timur dapat mendukung kerja sama dalam kerangka Indo-Pasifik yang bersifat inklusi dengan menghormati hukum internasional secara transparan.
Baca: Banyak Kapal Illegal Fishing tak Terdeteksi Saat Masuk Indonesia
Sebelumnya, Indonesia telah mengajak negara-negara ASEAN untuk mengembangkan wawasan bersama konsep Indo-Pasifik.
Kementerian Luar Negeri telah berinisiatif menyelenggarakan pertemuan retreat pejabat tinggi ASEAN (Senior Officer Summit/SOM) untuk membahas khusus konsep Indo-Pasifik di Jakarta, awal September lalu.
Dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, karena Indonesia terletak di poros (fulcrum) kawasan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, sehingga berpandangan bahwa peran proaktif ASEAN tidak terelakkan dan mendesak di tengah perubahan geopolitik dan geostrategis di kawasan.
Untuk itu, Indonesia mendorong ASEAN untuk dapat mengembangkan suatu wawasan bersama (collective outlook) atau kerangka kerja dengan fokus terhadap beberapa bidang kerja sama yang relevan dengan perkembangan dinamika kawasan, yaitu maritim, konektivitas, dan agenda pembangunan berkesinambungan.
Baca: Ini Kapal Induk Terkecil di Dunia, Ternyata Milik Salah Satu Negara Asean