Populasi Gajah di Subulussalam Tinggal 10 Ekor, Akibat Alih Fungsi Hutan Menjadi Kebun Sawit
Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan populasi gajah Sumatera di wilayah hutan Subulussalam hanya tersisa antara 8-10 individu.

Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan populasi gajah Sumatera di wilayah hutan Subulussalam hanya tersisa antara 8-10 individu.
Gajah yang tersisa ini hidup di hutan sekitar Bengkung, Desa Pasir Belo, Kecamatan Sultan Daulat yang berbatasan dengan Kutacane, Aceh Tenggara.
“Menyusutnya populasi gajah di kawasan ini akibat hutan yang menjadi habitat gajah telah beralih fungsi menjadi perkebunan sawit,” kata Sapto, Sabtu (8/12/2018).
Baca: Gajah Liar di Subulussalam Berhasil Ditangkap, BKSDA: Besok Dipindahkan ke Hutan
Baca: DPRA Dukung Pemerintah Aceh Susun Rencana Selesaikan Konflik Gajah Liar
Habisnya kawasan hutan di wilayah Kota Subulussalam ini membuat hewan berbelalai panjang itu terancam punah. Satu-satunya habitat gajah liar yang tersisa hanya di kawasan Bengkung.
Sementara, kawasan lain di Subulussalam dipastikan sudah tak ada lagi gajah, yang merupakan hewan dilindungi itu, lantaran maraknya konversi lahan menjadi kawasan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan.
Hal ini juga yang membuat seekor gajah berbobot 2,5 ton terjebak bertahun-tahun di lahan kebun masyarakat Desa Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri.
Sehingga gajah liar itu terpaksa ditangkap pada Sabtu (8/12/2018), untuk kemudian dibawa ke Bengkung agar bisa berbaur dengan kelompoknya.(*)
-
VIDEO – Dapat Bantuan Sepeda, Yatim di Subulussalam Ini tak Lagi Terlambat ke Sekolah
-
VIDEO - Aipda Zulfan, Polisi Penggagas Air Bersih Bagi Ratusan Santri
-
Kasus Bentrokan Pemuda Subulussalam Didamaikan
-
Bentrok Dua Kubu Pemuda Desa di Subulussalam Sebabkan Tiga Korban Luka, Begini Kronologi Kejadian
-
Polisi Damaikan Bentrokan Dua Kubu Pemuda di Subulussalam, Ini Kesepakatannya