Penarik Kayu Hilang Ditelan Arus di Abdya belum Ditemukan, Anak dan Istri Menunggu di Tepi Sungai
Sejumlah masyarakat dari Gampong Babah Lhueng dan Mata Ie juga turut membantu pencarian Ali Ajir yang belum diketahui nasibnya.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Ali Ajir (32), warga Gampong Adan, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dilaporkan hilang ditelan arus krueng (sungai) Beukah Kuta Tinggi, Kecamatan Blangpidie, Senin sore. Namun hingga Selasa (15/1/2019) siang ini korban belum ditemukan.
Pencarian ayah satu putri yang masih kecil itu melibatkan tim gabungan beranggotakan Satgas SAR Abdya, Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BKBK), Tagana, TNI/Polri, Anggota RAPI termasuk Anggota Basarnas Pos Meulaboh, Aceh Barat.
Baca: Kadis Kesehatan Tanggapi Kekosongan Dokter di Puksesmas Singah Mulo: Sudah Pindah karena Lulus CPNS
Baca: Unjuk Rasa di Kantor DPRK, Massa Minta Bupati Singkil Realisasikan Janji Kampanye
Baca: Rocky Gerung Ungkap Alasannya Kenapa Terus Menerus Menghujat Jokowi dan Tak Menghujat SBY
Ratusan masyarakat dari Gampong Adan Kecamatan Tangan-Tangan, termasuk Keuchik Wahidi melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai Krueng Beukah mulai dari bendungan irigasi Kuta Tinggi di Gampong Babah Lhueng menuju hulu sungai, yang diduga lokasi hilangnya korban di Tuwi Alue Raya, sekitar satu jam perjalanan.
Sejumlah masyarakat dari Gampong Babah Lhueng dan Mata Ie juga turut membantu pencarian Ali Ajir yang belum diketahui nasibnya.
Pantauan Serambinews.com, puluhan kaum ibu yang datang dari Gampong Adan, Tangan-Tangan berkumpul di sebuah pondok wisata di dekat bendungan irigasi Kuta Tinggi menunggu perkembangan upaya pencarian korban.
Di antara kaum ibu tersebut terdapat seorang bocah perempuan bernama Saila Purnama berumur sekitar tiga tahun, tidak lain adalah putri tunggal dari korban Ali Ajir.
Bocah yang belum tahu apa-apa ini dipeluk ibunya, Ny Aisyah. Istri korban dalam kondisi shok dipangku seorang ibu. Ibu muda ini terus menangis.
Di lokasi bendungan irigasi juga tampak Wakil Bupati Abdya Muslizar MT melakukan koordinasi kegiatan pencarian korban, juga tampak beberapa pejabat terkait.
Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori juga berada di lokasi Senin malam.
Kepala BPBK Abdya, Amiruddin menjelaskan upaya pencarian dibagi dua tim.
Pertama, menyisir aliran sungai dari bendungan irigasi menuju ke atas. Kedua, menyisir aliran sungai dari bendungan menuju ke bawah sampai muara laut Pulau Kayu.
Pihak BPBK bersama Dinas Sosial Abdya juga telah memasang posko dan dapur umum di lokasi bendungan irigasi Kuta Tinggi untuk mempersiapkan komsumsi bagi anggota yang melakukan pencarian korban.
Seperti diberitakan, Ali Ajir, warga Gampong Adan, Kecamatan Tangan-Tangan bekerja menarik kayu olahan di kawasan hulu sungai dilaporkan hilang ditelan arus yang sedang meluap di lokasi Tuwi Alue Raya, Senin (14/1/2019) sore.
Dari keterangan diperoleh Keuchik Mata Ie, Tgk Nasruddin AR bahwa Ali Ajir saat itu dalam perjalanan pulang dari hulu sungai dengan rakit kayu olahan yang dikendalikan Zul alias Zul Meuraxa, warga Gampong Mata Ie, Blangpidie.
Setiba di Tuwi Alue Raya sekira pukul 16.15 WIB, kondisi arus sangat deras karena air sungai mulai meluap. Rakit yang dikemas dari beberapa potong kayu olahan tersebut membentur keras karang pada sebuah lekuk aliran sungai di lokasi.
Diduga, benturan keras itu membuat panik Ali Ajir, kemudian melompat ke dalam arus sungai yang meluap, tidak lama kemudian hilang ditelan arus sungai berwarna keruh itu.
Sementara rekannya, Zul masih bertahan di atas rakit.(*)