Pesepak Bola Bahrain Tak Mau Diekstradisi oleh Thailand, Takut Disiksa Jika Kembali ke Negaranya

Pesepak bola asal Bahrain, Hakeem al-Araibi, sedang berjuang melawan upaya ekstradisi oleh pemerintah Thailand ke negara asalnya.

Editor: Faisal Zamzami

SERAMBINEWS.COM, BANGKOK - Pesepak bola asal Bahrain, Hakeem al-Araibi, sedang berjuang melawan upaya ekstradisi oleh pemerintah Thailand ke negara asalnya.

"Tolong jangan kirim saya ke Bahrain," demikian pernyataannya di pengadilan Bangkok, Senin (4/2/2019).

Araibi kini berstatus sebagai pengungsi Bahrain dan penduduk Australia.

Dia memohon permintaan kebebasannya kepada pengadilan, yang memperpanjang masa penahanannya selama dua bulan ke depan.

Pria tersebut mengaku takut disiksa dan bahkan mati jika dikembalikan ke negaranya.

Diwartakan AFP, Araibi ditahan Thailand pada November 2018 menyusul permintaan ekstradisi Bahrain.

Pengadilan menyatakan, Araibi akan diberi waktu 60 hari untuk menolak permintaan ekstradisi dan harus menghadiri di persidangan pada April mendatang.

Kasus yang menimpanya menuai perhatian dari mantan kapten tim sepak bola Australia Craig Foster dan aktivis lainnya.

"Istri Anda mengirimkan cintanya. Hakeem, Australia akan selalu bersama Anda, kawan," ucapnya.

Selain Foster, Perdana menteri Australia Scott Morrison telah meminta pemerintah Thailand untuk membebaskan pria berusia 25 tahun itu.

Dia menyatakan, pengembalian Araibi ke Bahrain akan melanggar hak-haknya sesuai dengan hukum HAM internasional.

Araibi bermain untuk tim muda nasional Bahraon, sebelum akhirnya dia melarikan diri dari negaranya dan mengajukan suaka di Australia.

Di "Negeri Kanguru", dia masuk dalam tim sepak bola semi-profesional Pascoe Vale FC.

Dia dituding melakukan vandalisme sebuah kantor polisi di Bahrain.

Namun, dia mengklaim sedang tidak berada di negaranya karena bertanding saat insiden yang ditudingkan itu terjadi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved