Caleg Masih Fokus Kampanye Terbatas

BANDA ACEH - Memasuki hari ke-2 masa pelaksanaan kampanye terbuka atau rapat umum, belum ada satu partai politik (parpol) pun di Aceh yang memanfaatkan kesempatan itu. Padahal, KIP sudah mempersiapkan lokasi yang akan digunakan oleh para caleg untuk mempromosikan dirinya.

Anggota Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh, Marini menilai bahwa tidak digunakannya kesempatan pertama kampanye terbuka karena ada kecenderungan dari caleg untuk melakukan kampanye terbatas atau tatap muka.

Marini menyampaikan hal itu setelah melihat sepinya kampanye terbuka di seluruh Aceh. Hingga kemarin, belum terlihat ada parpol atau caleg yang menggelar kampanye terbuka untuk menyampaikan program-program kerja kepada masyarakat.

“Awal-awal kampanye terbuka mungkin bisa dikatakan mereka belum menggunakan fasilitas yang diberikan oleh pihak penyelenggara. Tapi, kalau kampanye tatap muka atau dialogis atau terbatas mungkin itu lebih efektif menurut peserta pemilu,” katanya.

Bisa jadi, lanjut Marini, para caleg akan menghemat biaya kampanye dan akan digunakan pada pertengahan atau akhir masa kampanye terbuka yang telah dijadwalkan KPU, yaitu sejak Minggu (24/3) kemarin hingga 13 April 2019 atau tiga hari menjelang pencoblosan.

“Mungkin pada pertengahan bisa dilakukan rapat umum terbuka. Selama ini kita temukan caleg melakukan kampanye terbatas dengan masyarakat sekitar 50 orang, 20 orang yang difasilitasi oleh timnya. Hampir di seluruh daerah kita temukan seperti itu,” ungkap dia.

Secara terpisah, Ketua KIP Banda Aceh, Indra Milwady mengatakan, belum ada partai politik yang melapor kepada pihaknya akan melaksanakan kampanye terbuka, sama seperti hari pertama. “Belum ada,” katanya kepada Serambi, Senin (25/3).

Padahal KIP telah menetapkan tujuh lokasi kampanye yaitu di halaman parkir Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya yang dikhususkan untuk kampanye pasangan Presiden dan Wakil Presiden serta Lapangan Bola Kaki Gampong Jawa untuk kampanye calon anggota DPD RI.

Kemudian lapangan Bola Kaki Gampong Blang Cut untuk caleg dapil I (Kecamatan Baiturrahman dan Lueng Bata), pelataran Parkir Stadion H Dimurtala untuk caleg dapil II (Kecamatan Kuta Alam) dan lapangan Bola Kaki Gampong Pango Raya untuk caleg dapil III (Kecamatan Ulee Kareng dan Syiah Kuala).

Lalu, lapangan Bola Kaki Gampong Lamjame untuk caleg dapil IV (Kecamatan Banda Raya dan Jaya Baru), serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gampong Lambung untuk caleg dapil V (Kecamatan Kuta Raja dan Meuraxa).

Ketua KIP Sabang, Azman juga menyampaikan hal yang sama. Dia mengatakan, hingga kemarin pihaknya belum menerima surat pemberitahun pelaksanaan kampanye terbuka. “Belum ada partai yang menggelar kampanye rapat umum,” katanya.

Padahal, KIP telah menetapkan empat lokasi tempat kampanye terbuka yaitu, Stadion Sepak Bola Sabang-Marauke untuk calon presiden dan wakil presiden, Stadion Sepak Bola Lhok Igeuh untuk calon anggota DPD RI, dan open stage arena Sabang Fair dan lapangan bola kaki Paya Seunara untuk parpol atau caleg.

Seperti halnya daerah lain, Bireuen juga menunjukkan fenomena serupa. Hari kedua jadwal kampanye di Bireuen, Senin (25/3), belum ada partai yang menggunakan haknya itu. Komisioner KIP Bireuen, Amiruddin SE kepada Serambi mengatakan, hingga siang kemarin, belum ada informasi partai yang akan berkampanye. Untuk sementara, kampanye model ini dinilai kurang efektif. Sebagian caleg di daerah masih menunggu arahan dari pengurus partai provinsi.

Dalam ketentuan, setiap partai yang akan berkampanye diharuskan melapor satu hari sebelum berkampanye pada jadwal yang telah disepakati bersama. Jadwal kampanye hari kedua, Senin (25/9) adalah Partai Demokrat di lapangan Geulumpang Payong, Jeumpa Bireuen, kemudian Partai Aceh berkampanye di lapangan Pulo Kiton, Kota Juang Bireuen.

Selanjutnya, Partai Sira berkampanye di lapangan Blang Kubu, Peusangan Siblah Krueng dan Partai Daerah Aceh berkampanye di lapangan Raja Taloe, Kutablang Bireuen.