Krueng Daroy Masih Tercemar Sampah, Ini yang Dilakukan DLHK3 Banda Aceh
tingkat kesadaran masyarakat yang membuang sampah di sungai masih sangat rendah
Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kondisi Taman Krueng Daroy, yang sudah indah dibangun, sehingga menjadi lokasi wisata baru bagi warga Kota Banda Aceh.
Tapi, di sisi lain sungai yang menghubungkan dua gampong, Seutui dan Neusu, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh itu, belum diimbangi dengan kondisi sampah yang masih bertebaran dan mencemari sungai peninggalan Kesultanan Sultan Iskandar Muda tersebut.
Menyikapi kondisi itu, Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh, akan membentuk Forum Peduli Krueng Daroy yang melibatkan masyarakat setempat, LSM, perguruan tinggi serta unsur Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh.
Baca: Bank Aceh Perlu Terapkan Kebijakan Reward and Punisment Untuk Tingkatkan Kredit Sektor Riil
"Kita akan bentuk Forum Peduli Krueng Daroy dan itu yang sedang kita godok, bagaimana bentuk kelembagaannya itu serta kerjanya seperti apa nantinya," kata Jalaluddin MT yang dihubungi Serambinews.com, Selasa (26/3/2019).
Selain itu, kata Jalaluddin, DLHK3 Banda Aceh akan membentuk tim khusus yang rencananya ikut melibatkan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar, sehingga air yang mengalir di Krueng Daroy dari hulu ke hilir tetap bersih terjaga.
Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat yang membuang sampah di sungai masih sangat rendah dan Plt DLHK3 Banda Aceh ini pun meyakini warga-warga tersebut bukan masyarakat setempat.
Tapi, warga desa lain yang tidak memiliki 'ikatan emosional' secara langsung dengan keberadaan Krueng Daroy.
Baca: Masyarakat Keluhkan Air PDAM Tirta Mon Mata Krueng Sabee Keruh dan Kotor
Karena itu, ungkap Jalaluddin, bagi masyarakat setempat yang berkomitmen menjaga sungai tersebut tetap bersih dan terjaga, diharapkan bisa menasehati atau menegur bila melihat ada tindakan seseorang yang ingin membuang sampah ke sungai tersebut.
"Pemerintah kan tidak bisa terus memantau dan mengawasi setiap hari. Tapi, petugas kami memang akan rutin mengecek dua minggu sekali. Tapi, bagaimana pun partisipasi masyarakat setempat yang paling kami harapkan, terutama warga di sekitar Krueng Daroy, karena dampak dari pencemaran itu dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat setempat," ujar Jalaluddin.(*)