Kritis Terhadap Kebijakan Kepala Sekolah yang Dinilai Merugikan Murid, Siswa SMA Ini Tak Diluluskan
Melalui akun media sosialnya di Facebook Aldi Irpan memprotes sikap kepala sekolah yang memulangkan salah satu siswa karena terlambat sekolah.
SERAMBINEWS.COM - Euforia kelulusan tengah dirasakan semua siswa SMA, terkecuali Aldi Irpan, murid SMAN 1 Sembalun Lombok Timur.
Seorang siswa SMAN 1 Sembalun Lombok Timur, Aldi Irpan harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya dinyatakan tidak lulus ujian.
Bukan karena nilai Aldi Irpan yang jelek atau di bawah rata-rata, ketidaklulusan siswa kelas XII jurusan IPS ini diduga akibat sikap kritisnya pada kepala sekolah.
TribunStyle.com mengutip dari Kompas.com, Aldi Irpan mengkritik kebijakan kepala sekolah yang dinilai merugikan para siswa.
Baca: Perbup Sudah di Bagian Hukum, Pembayaran THR di Aceh Selatan 23-24 Mei
Baca: Gagalkan Penyeludupan Ganja 300 Kg, BNN Sebut Pengiriman Ganja dari Aceh ke Jakarta Meningkat
Melalui akun media sosialnya di Facebook Aldi Irpan memprotes sikap kepala sekolah yang memulangkan salah satu siswa karena terlambat sekolah.
Seolah tidak terima dengan keputusan kepala sekolah tersebut, Aldi pun menjelaskan bahwa rekan siswanya tersebut terlambat karena harus berjuang melewati jalan rusak dan longsor untuk berangkat sekolah.
"Kami siswa SMAN 1 Sembalun tolong hargailah perjuangan kami, kami ingin sekolah untuk masa depan kami agar kami bisa membahagiakan kedua orangtua kami pendidikan diperuntukkan untuk siswa bukan untuk dipersulit, tolong lihatlah perjuangan kami..... Salam Demokrasi".

Unggahan Aldi Irpan di Facebook (Facebook)
Berikut fakta lain dari Aldi Irpan, siswa kelas XII jurusan IPS, SMAN 1 Sembalun Lombok Timur.
1. Dinyatakan Tak Lulus Diduga Karena Terlalu Kritis
Senin (13/5/2019) seharusnya menjadi kabar bahagia untuk Aldi, namun justru sebaliknya, dirinya malah tidak diluluskan.
Aldi pun menuturkan bahwa nilai yang ia dapatkan sebnarnya tidaklah jelek, bahkan seharusnya ia tercatat peringkat kedua di jurusannya tersebut dengan total nilai 192.
"Saya tidak lulus karena dianggap terlalu berani melawan kebijakan kepala sekolah. Saya dianggap tidak menurut. Itu alasan kepala sekolah tidak meluluskan saya," kata Aldi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (16/5/2019).
Baca: Wiranto Peringatkan Para Tokoh: Kalau Enggak Mau Berurusan dengan Polisi Jangan Ngomong Macam-macam
Baca: Dokter Spesialis Anak di RSUD Galus tak Masuk Kerja, Keluarga Pasien Kecewa
Baca: Cristiano Ronaldo Sumbang Rp 21,6 Miliar untuk Warga Palestina
2. Dipanggil Kepala Sekolah Gara-gara Status di Facebook
Akibat satatus yang ia tulis di Facebook, Aldi harus menghadap ke kepala sekolahnya.