Lantaran Laporan Facebook, Pelajar SMA di Tangerang Jadi Buron Internasional

Akibat pelaporan itu, grup meme Facebook CNAF akhirnya dihapus paksa oleh pihak Facebook pada tanggal 13 Mei 2019.

Editor: Amirullah
Tangkap layar Facebook
MS dan logo IReC yang diduga menjadi pusat kegaduhan 

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

SERAMBINEWS.COM - Belakangan ini, media sosial tengah digemparkan dengan kasus pemburuan seorang siswa di Tangerang oleh netizen dunia.

Sampai-sampai ada netizen asal Rusia yang bersedia memberikan imbalan 300 Dollar Amerika (setara Rp 4,3 juta) bagi siapapun yang berhasil menangkap siswa tersebut.

Dilansir GridHot.ID dari situs Know Your Meme, kasus itu terjadi lantaran siswa yang mengaku sebagai anggota Reporting Commision (IReC) melaporkan grup Facebook Crossovers Nobody Asked For (CNAF), grup Non Sense Memes, dan beberapa grup lainnya.

Akibat pelaporan itu, grup meme Facebook CNAF akhirnya dihapus paksa oleh pihak Facebook pada tanggal 13 Mei 2019.

Baca: Tak Kuat Terima Serangan Nyinyiran Netizen Indonesia, KKB Papua Minta Perdamaian dan Keadilan

Baca: Kisah Asmara Pelaku Mutilasi di Malang, Miliki 3 Istri hingga Cinta Terlarang Pada Adik Sendiri

CNAF sendiri merupakan grup Facebook yang menampilkan meme dengan beragam topik budaya.

Sebelum dihapus, CNAF telah memiliki hampir 500.000 anggota aktif.

Penghapusan CNAF dari platfrom Facebook, memunculkan sejumlah reaksi di antara para anggotanya.

Beberapa dari mereka mencoba membuat grup baru dengan nama "CNAF Season 2" namun dihapus pada keesokan harinya.

Mengetahui hal tersebut, grup meme Facebook serupa CNAF lantas memutuskan untuk mengatur privasi grup mereka menjadi "rahasia" guna menghindari penghapusan, seperti yang dilakukan oleh grup Marvel Shieldposting dan grup meme lainnya.

Desas-desus mengenai dalang dibalik pelaporan terhadap sejumlah grup meme Facebook pun mulai beredar secara online, bersama dengan dugaan nama, alamat, nomor telepon dan informasi pribadi lainnya.

Dalang tersebut diketahui berasal dari Tangerang berinisial MS dan masih berusia 18 tahun.

Dikutip dari Grid.ID, data pribadi MS kemudian disebar-luaskan habis-habisan yang menyebabkan MS menerima serangan cyber bullying.

Baca: Minta Kecurangan Pemilu Dihentikan, FPI dan FUI Ikut Unjuk Rasa 20-22 Mei 2019

Baca: Parlemen Austria Larang Murid SD Kenakan Jilbab di Sekolah

Pasalnya, gara-gara aksi nekat MS, grup meme kecil serupa CNAF ramai-ramai memutuskan untuk mengubah aturan privasi serta mengeluarkan beberapa profil yang ketahuan berasal dari Indonesia.

Tak hanya grup berkonten meme, grup lain dengan konten pendidikan maupun grup untuk para pekerja lepas juga melakukan hal yang sama.

Halaman
12
Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved