Plt Bentuk Tim Awasi ULP Aceh
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah MT telah membentuk satu tim khusus yang tugasnya
* Dievaluasi dari Hari ke Hari
BANDA ACEH - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah MT telah membentuk satu tim khusus yang tugasnya melakukan pengawasan dan penanganan masalah yang muncul dalam pelaksanaan lelang proyek APBA 2019 di Unit Layanan Pelelangan (ULP) pada Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Aceh.
Selain itu, ULP tersebut terus dievaluasi dan dilakukan perbaikan dari hari ke hari untuk mendorong percepatan tugas-tugasnya dan tetap amanah (on the track) dalam bertugas.
Hal itu diutarakan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Ir Helvizar Ibrahim MSi di Banda Aceh, Selasa kemarin, menanggapi polemik yang belakangan ini mencuat setelah anggota DPRA dan sejumlah pengamat, maupun aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) antikorupsi menyorot kinerja ULP yang kini dipimpin Irawan Pandu Negara. Ada yang menyorot tentang dugaan permainan fee sekian persen yang harus disetor kontraktor kepada oknum pegawai ULP untuk bisa memenangkan proyek. Ada juga yang menyorot lambannya kinerja pimpinan dan pegawai ULP sehingga banyak paket proyek yang belum dilelang, padahal saat ini hampir menjelang bulan Juli.
Tentang kelambanan itu, Helvizar punya jawaban tersendiri. “Pada saat kita hendak melakukan lelang proyek APBA 2019 bulan Februari lalu, ada perubahan regulasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengenai batasan nilai proyek untuk perusahaan kecil, menengah, dan besar, sehingga masing-masing SKPA harus memperbaiki kembali beberapa usulan proyek fisiknya yang hendak dilelang,” kata Helvizar.
Perubahan ini, menurutnya, memakan waktu lama karena jumlah proyek yang akan dilelang saat ini mencapai ribuan paket.
Berdasarkan data dari P2K Setda Aceh, lanjut Helvizar, jumlah proyek yang akan dilelang tahun ini 1.183 paket. “Yang sudah tak-tuk atau kerja 56 paket, sudah teken kontrak 480 paket, penetapan pemenang 232 paket, dan masih dalam penayangan/lelang 263 paket. Sedangkan yang belum tayang 99 paket dan belum lengkap dokumen tinggal 109 paket lagi,” rinci Helvizar.
Progres tahapan lelang proyek APBA 2019, lanjut Helvizar, setiap harinya terus berubah dan jumlah paket yang belum lengkap dokumen dan belum tayang juga terus berkurang. “Pengurangan itu setelah tim khusus bentukan Pak Plt Gubernur Aceh memberikan advis dalam penanganan masalah yang dihadapi setiap SKPA,” kata Helvizar.
Plt Sekda Aceh ini juga menegaskan bahwa saran dan kritikan anggota DPRA, LSM, pakar ekonomi, dan pihak lainnya untuk percepatan pelelangan dan pelaksanaan proyek di lapangan sudah direspons cepat oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Salah satu cara meresponsnya adalah dengan membentuk satu tim khusus yang tugasnya melakukan pengawasan dan penanganan masalah yang muncul dalam pelaksanaan lelang proyek APBA 2019 di ULP pada Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Aceh, terutama mengenai regulasi dari pusat dan kelengkapan dokumen.
Selain itu, kata Helvizar, ULP tersebut terus dievaluasi dan dilakukan perbaikan dari hari ke hari guna mendorong percepatan tugas-tugasnya dan tetap amanah dalam menjalankan tugas. (her)