Sering Macet, Dishub Banda Aceh Tutup Permanen Median Jalan Depan Suzuya Mall
penutupan yang dilakukan itu bertujuan mengurai kemacetan yang selama terpantau cukup panjang mencapai 5 sampai 7 ratus meter
Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
Sering Macet, Dishub Banda Aceh Tutup Permanen Median Jalan Depan Suzuya Mall
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banda Aceh, menutup permanen median jalan di depan Suzuya Mall, di Jalan Teuku Umar, Banda Aceh.
Pasalnya, semenjak dibuka unt uk sepeda motor dan kendaraan roda empat, sering menimbulkan kemacetan serta kecelakaan.
Sehingga median di tengah jalan yang tidak terpaut jauh dari Masjid Baitul Musyahadah atau Masjid Kupiah Meukeutop itu pun akhirnya ditutup secara permanen, meski ada prokontra akibat penutupan tersebut.
Baca: Video Viral - Pria Ini Pakai 15 Baju Saat Naik Pesawat, Karena Tak Ingin Bayar Bagasi Tambahan
Kadishub Kota Banda Aceh, Drs Muzakkir Tulot MSi, menyadari ada pro dan kontra dengan penutupan permanen yang dilakukan terhadap median tengah jalan di depan pusat perbelanjaan Suzuya Mall tersebut.
Namun, kata Muzakkir Tulot, penutupan yang dilakukan itu bertujuan mengurai kemacetan yang selama terpantau cukup panjang mencapai 5 sampai 7 ratus meter.
Terutama pada sore hari dan sangat dirasakan pengguna jalan yang datang dari arah Simpang Tiga Lamteumen, menuju ke arah kota atau sebaliknya.
“Penutupan permanen median tengah jalan di depan Suzuya Mall setelah melalui proses evaluasi yang panjang serta pemantauan dan rekayasa jalan yang coba kita upayakan. Tapi, kondisi di sana sudah sangat-sangat krodit, terutama sore hari, bisa kita lihat kemacetan terjadi hampir setiap hari dan kondisi paling parah pada saat hari-hari libur,” kata Muzakkir Tulot, kepada Serambinews.com, Senin (8/7/2019).
Baca: Haji Uma Bantu Ambulance Penjemputan Warga Aceh Timur yang Meninggal Tenggelam di Malaysia
Kondisi itu semakin diperparah dengan tidak mau mengalahnya pengguna jalan yang datang dari Simpang Tiga Lamteumen atau pengendara yang berbelok di median tengah jalan tersebut yang datang dari arah kota, sehingga semakin menambah kesemrawutan.
Selain terjadi kemacetan, di kawasan tersebut juga sering terjadi kecelakaan melibatkan kendaraan dari kedua arah jalan tersebut.
Karena, tidak ada yang ingin mengalah serta ingin ada yang ingin memotong terlebih dahulu, sehingga persoalan kemacetan serta permasalahan lain yang selama ini terjadi di kawasan tersebut tidak pernah selesai.
Baca: Besok, Penyidik Kejati Aceh Kembali Periksa Mantan Bupati Simeulue, Darmili
Karena itu, lanjut Muzakkir Tulot, satu-satunya langkah preventif, untuk meminimalisir kondisi tersebut bertambah parah, sehingga diambil langkah dan kebijakan dilakukan penutupan secara permanen.
“Mungkin bagi pengguna jalan yang melintasi kawasan tersebut bisa melihat perubahan selama penutupan itu secara permanen, dibandingkan sebelumnya,” pungkas Kadishub Muzakkir Tulot.(*)