Air Laut Masuk ke Pemukiman Warga di Seunuddon, Warga Khawatir saat Datangnya Purnama
Warga khawatir kondisi ini akan bertambah nantinya, karena sebelum memasuki purnama air sudah masuk sampai ke jalan desa.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Yusmadi
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Puluhan rumah warga di kawasan Desa Lhok Pu’uk dan Desa Matang Puntong Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara sempat terendam setelah air laut masuk ke pemukiman warga pada Sabtu (20/7/2019) selama tiga jam dari pukul 12.00 sampai pukul 15.10 WIB.
Warga khawatir kondisi ini akan bertambah nantinya, karena sebelum memasuki purnama air sudah masuk sampai ke jalan desa.
“Ada puluhan rumah warga yang terendam dengan ketinggi sekitar 50 centimeter, sehingga barang dan perabotan dalam rumah ikut basah. Bahkan kali ini air masuk sampai ke jalan desa, sehingga di lokasi tertentu masih tergenang,” ujar warga Desa Lhok Puuk Kecamatan Seunuddon Bakhtiar yang juga anggota DPRK Aceh Utara.
Disebutkan, imbas dari abrasi ini, menyebabkan air sumur warga menjadi asin sehingga tak bisa dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.
Baca: Alat Berat BPBD Aceh Barat Mogok Sejak 3 Hari Lalu, Dampak Air Pasang Ancam Sarana Publik
Baca: BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi dan Air Pasang
Baca: Gerhana Bulan, Tim BPBD Pantau Suasana Laut Antisipasi Air Pasang
Selain itu juga berdampak pada mati tanaman tertentu.
“Kita berharap persoalan ini segera diatasi, supaya kedepan ini tak terjadi lagi. Persoalan ini sudah pernah kita sampaikan ke dinas,” ujar Bakhtiar.
Keuchik Lhok Puuk Cut Ali kepada Serambinews.com menyebutkan, belum memasuki purnama saja, air sudah masuk ke pemukiman sampai ke jalan desa, dikhawatirkan abrasi ini akan bertambah nantinya ketika puncak purnama.
“Air masuk dalam selama tiga jam tadi. Karena tanah pasir sehingga airnya cepat meresap,” katanya.
Secara terpisah, Penjabat Keuchik Matang Puntong Muzakir menyebutkan, sejumlah pondok pedagang yang berjualan untuk pengunjung ke laut, dekat tepi pantai rusak karena dihantam ombak.
“Tidak sampai merusak rumah warga, hanya beberapa pondok saja yang rusak tepi pantai,” katanya. (*)