Kawanan Gajah Mengamuk di Geumpang
Kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah 15 ekor, Senin (5/12) pagi kembali mengamuk di Desa Pulo Lhok, Kecamatan Geumpang, Pidie
SIGLI - Kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah 15 ekor, Senin (5/12) pagi kembali mengamuk di Desa Pulo Lhok, Kecamatan Geumpang, Pidie. Hewan berbadan besar tersebut merusak tanaman padi milik masyarakat yang sudah mulai dipanen yang diperkirakan mencapai satu hektare dan merusak tanaman produktif, seperti pinang dan coklat.
Tgk M Jali (54), warga Desa Pulo Lhok kepada Serambi Senin (5/12) mengatakan, kawanan gajah liar yang berjumlah 15 ekor itu bergerak dari Desa Pameu dengan melintasi jalan Geumpang-Meulaboh, Minggu (4/12) sekitar pukul 09.00 WIB. Masyarakat yang melihat kawanan gajah itu tidak bisa berbuat banyak.
Kendati tidak diganggu warga, kata M Jali, tapi kawanan gajah tersebut telah merusak areal sawah warga yang diperkirakan totalnya mencapai satu hektare. “Sawah yang dirusak itu adalah padi yang telah masuk masa panen,”ujar Tgk M Jali. Sedangkan sawah yang dirusak itu, tambah Tgk M Jali terdapat di Blang Guru, Blang Pante Syurga masih dalam kawasan Desa Pulo Lhok. Kata, M Jali, tanaman padi yang sedang dipanen tersebut masing-masing milik, Mahmud Daud, Tgk M Amin Syeh, Muzakkir Amin, H Abdullah, Tgk Nurdin Amin dan Tgk Malek A Wahab.
Selain itu, lanjutnya, tanaman produktif seperti pinang dan coklat juga dirusak hewan berbadan besar itu. Menurut Tgk M Jali, warga mulai resah dan tidak nyaman beraktifitas di sawah dan kebun karena takut gajah akan turun kembali. Apalagi, kawanan gajah itu masih bertahan di kawasan tersebut.
“Kami berharap pemerintah turun tangan menanggapi keluhan masyarakat pedalaman tersebut. Karena jika tidak ditanggapi, nanti jangan disalahkan masyarakat jika binatang itu dibunuh warga,”kata M Jali seraya mengharapkan pemerintah membayar ganti rugi tanaman padi yang telah dirusak gajah tersebut.(naz)