Pesawat Sukhoi Jatuh

Almarhum Kapten Gatot Nanggap Lenong saat Nikahkan Putrinya

Seorang tetangga lainnya menambahkan, sejak pensiun, almarhum sudah jarang terbang dan sering menghabiskan waktu di masjid dekat rumah

Editor: hasyim
zoom-inlihat foto Almarhum Kapten Gatot Nanggap Lenong saat Nikahkan Putrinya
Akun Twitter Bondan Winarno
Kapten Gatot Purwoko
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Almarhum Kapten Gatot Purwoko, korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100, dikenal tetangga sekitar rumahnya sebagai sosok yang berjiwa sosial tinggi.

"Bapak itu sering jadi donatur kalau ada acara-acara di lingkungan sini. Emang orangnya, sosialnya tinggi," ujar Gazab, tetangga Kapten Gatot kepada Tribun, saat acara pengajian di kediaman almarhum, Rabu malam (23/5/2012).

Seorang tetangga lainnya menambahkan, sejak pensiun, almarhum sudah jarang terbang dan sering menghabiskan waktu di masjid dekat rumah.

"Sejak pensiun dia banyak di rumah, kalau subuh rajin ke masjid," ungkapnya.

Gazab menjelaskan, jika almarhum pergi ke luar negeri, ia sering mambawa oleh-oleh untuk orang sekitarnya.

"Beliau kan sering ke Singapur (Singapura) tuh, kalau pulang kita suka dibawain oleh-oleh, kaos atau apa gitu," tutur Gazab.

Gazab juga bercerita saat di mana Kapten Gatot menggelar pesta pernikahan putrinya. Kala itu, almarhum menggelar lenong Betawi untuk hiburan bagi warga sekitar.

"Coba dah, mana ada orang kaya yang nanggap lenong. Bapak nanggap lenong Betawi buat warga sini. Ada H Bolot segala," papar Gazab.

Di lain kesempatan, Bondan Winarno, sahabat almarhum, mengatakan Kapten Gatot memang merupakan sosok yang berkepribadian sangat baik.

"Orangnya selalu senyum, sangat santun. Dia Bahasa Inggrisnya baik, tapi selalu berusaha untuk selalu berbahasa Indonesia dengan baik," cetus Bondan.

Almarhum Kapten Gatot Purwoko meninggalkan seorang istri, seorang putri, dan seorang putra. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved