Breaking News

RSUZA Sukses Operasi Bayi Berusus Besar Ganda

Tim Bedah Anak RSU Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh bersama Tim Bedah Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)

Editor: bakri
BANDA ACEH - Tim Bedah Anak RSU Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh bersama Tim Bedah Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta sukses melakukan operasi besar terhadap seorang bayi yang mengalami kelainan bawaan lahir, yakni mempunyai saluran usus besar ganda (duplikasi colon total).

Proses operasi berlangsung empat jam dimulai pukul 11.00 WIB, Sabtu (26/5). Kasus bawaan lahir yang dialami bayi perempuan berumur enam bulan itu termasuk kasus langka yang terjadi 1 dalam 4.500 kelahiran.

Spesialis Bedah Anak RSUZA Banda Aceh, dr Muntadhar SpB SpBA kepada Serambi mengatakan, bayi yang diberi nama Zakiah asal Kota Lhokseumawe tersebut pada awalnya mengalami permasalahan buang air besar, karena tidak keluar dari bagian anus, sebagaimana keadaan normal. “Air besar dan kencing keluar dari bagian kemaluan. Sedangkan kondisi anus bayi itu normal,” kata Muntadhar.

Kasus itulah yang kemudian menimbulkan tanda tanya. Tapi, kata Muntadhar, setelah dilakukan pemeriksaan dan diagnosa, diketahui bayi tersebut memiliki saluran usus besar ganda.

Menurut Muntadhar, normalnya setiap manusia memiliki satu saluran usus buntu (appendix), satu saluran usus besar, dan satu saluran usus anus. Namun, berbeda dengan bayi Zakiah, setelah dilakukan operasi, didapati dua saluran usus buntu, dua saluran usus besar, dua saluran anus yang saling berdempetan. “Kasus yang sangat unik dan jarang ditemui,” kata Muntadhar.

Dalam kasus Zakiah, anus tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena tidak mengeluarkan kotoran. “Awalnya dianggap massa tumor, ternyata setelah diperiksa dan didiagnosa lebih lanjut terungkap adanya kelainan yang mempunyai saluran usus besar yang saling berdempetan dengan dua muara anus, namun air besar dan air kecil (kencing) ke luar melalui satu saluran (vagina).

Tim dokter menyepekati tindakan operasi definitif dengan mengutamakan fungsi usus besar yang saling berdempetan itu dapat keluar melalui anus yang sebenarnya dan menutup saluran yang selama ini ke kemaluan dengan alat steplern sehingga pasien akan buang air besar secara normal.

“Operasi tidak memisahkan semua perlengketan, hanya memperbaiki fungsi pada saluran usus besar bagian bawah yang dipisahkan. Insya Allah setelah operasi ini Zakiah akan normal,” kata Muntadhar.

Dalam operasi tersebut, selain dirinya juga terlibat dr Amir Thayeb SpB SpBA (Spesialis Bedah Anak RSCM Jakarta), dr Azwar SpAN (Ahli Anestesi RSUZA) dibantu PPDS Bedah FK Unsyiah/RSUZA serta perawat RSUZA.(mir)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved