Oliver Kahn Made In Lambhuk

Jerman pernah menjadi tim yang cukup menakutkan para lawannya dalam Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea. Tapi langkah tim berjuluk Der Panzer akhirnya terhenti di partai final usai kalah melawan Brazil 0-2. Juara II yang diraih pasukan Rudi Voller itu tak terlepas dari peran kiper Oliver Kahn yang membuat para striker kesulitan membobol gawangnya. Penampilan gemilang itulah yang membuat Kahn terpilih menjadi pemain terbaik dan kiper terbaik Piala Dunia 2002.

Maka tak heran bila dalam LPI tingkat SMP se-Banda Aceh justru pemain terbaik dinobatkan kepada kiper. Padahal biasanya gelar itu menjadi milik striker atau gelandang. Peraih pemain terbaik tersebut adalah kiper SMPN 10 Banda Aceh, Rahmad Sidikqi yang membawa sekolahnya juara.

Gelar membanggakan itu menjadi miliknya setelah tanpa kebobolan dalam lima penampilan. Andai ada kategori kiper terbaik, sudah pasti Oliver Kahn kelahiran Lambhuk, Banda Aceh 21 November 1998 ini ikut memborong dua gelar sekaligus.

“Saya senang tidak kebobolan pada LPI. Ada tendangan ke gawang tapi berhasil saya gagalkan. Saya juga senang menjadi pemain terbaik dan berharap penampilan bagus di LPI Banda Aceh bisa terulang di LPI tingkat provinsi. Saya ingin SMPN 10 menjadi juara tingkat provinsi dan bisa mewakili Aceh ke tingkat nasional,” ungkap Oliver Kahn Lambhuk ini yang mengidolakan kiper Real Madrid, Iker Casillas dan kiper Manchester United, David de Gea.

Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Jailani dan Darmawati ini mengaku belajar sepakbola sejak kelas 3 SDN 32 Beurawe, Banda Aceh. Sejak SMP bergabung dengan SSB Karya Utama Lamreung. Awal bermain bola memang sudah menjadi kiper. Kebetulan ayahnya pernah menjadi kiper di PS Lambhuk. “Saya diajarkan juga untuk menjadi kiper oleh Ayah. Pesan ayah untuk menjadi kiper mata harus cepat. jangan grogi,” ungkap Rahmad yang ingin menjadi kiper Persiraja kelak.(hd)