PON Riau
Afdan Gagal Raih Emas
Petinju andalan Aceh, Afdan Bachtila di luar dugaan gagal menambah perbendaharaan emas Aceh, setelah dalam laga final kelas 64 kg
PEKANBARU - Petinju andalan Aceh, Afdan Bachtila di luar dugaan gagal menambah perbendaharaan emas Aceh, setelah dalam laga final kelas 64kg, di GOR Teungku Pangeran Pangkalan Kerinci, Pelalawan kalah dari petinju Sulawesi Utara, Vinky Montolalu, Senin (17/9) malam.
Menyusul kekalahan perebut medali perak di Sea Games itu membuat Kontingen Aceh masih terpuruk di peringkat ke-25. Sampai hari kesembilan pelaksanaan PON, Aceh hanya mampu mendulang 2 emas, 4 perak, dan 15 perunggu. Demikian laporan wartawan Serambi, Ibrahim Ajie dari Pekanbaru, Riau, tadi malam.
Dalam tarung di partai kedelapan itu, Afdan kalah angka telak 8-15. Bermain di sudut merah, Afdan tampil menyerang begitu bel pertandingan di mulai. Pukulan Afdan berkali-kali mendarat di wajah Vinky yang dalam tarung tersebut bermain dengan pertahanan double cover rapat.
Untuk menembus blokade pertahanan lawan, Afdan berusaha membongkarnya lewat pukulan hook dikombinasi jab dan upper-cut. Namun, upaya Afdan menembus pertahanan lawan sulit mengingat Vingky yang berada di sudut biru menerapkan pertahanan. Meski sesekali melepaskan pukulan, namun pada ronde pertama Vinky dinyatakan unggul 5-3.
Memasuki ronde kedua, Afdan yang sudah tertinggal angka berupaya meningkatkan serangannya lewat pukulan keras. Pertahanan Vinky begitu sulit dibongkar, sehingga Afdan mulai hilang kendali.
Vinky yang bermain bertahan hanya sesekali melepaskan pukulannya. Meski begitu, di ronde kedua, petinju Sulawesi Utara itu masih dinyatakan unggul 6-11.
Tertinggal lima poin mulai membuat Vinky memilih bertahan, tentunya dengan pertahanan ketat. Pertahanan itu membuat Afdan kesulitan membongkar pertahanan Vinky. Pertandingan itu akhirnya dimenangkan Vinky 15-8.
Ketua Umum Pengprov Pertina Aceh, Musri Idris merasa bangga dengan perjuangan Afdan yang dalam tarung final itu bermain cukup bagus. “Afdan main bagus, hanya saja hasilnya kurang baik. Yah, mau bilang apa, Afdan sudah bermain bagus, namun Vinky juga tampil taktis,” ujar Musri.
Pelatih tinju Aceh, Dien Jauhari, mengaku kecewa dengan kekalahan Afdan. “Kekalahan Afdan lebih disebabkan sistem penilaian juri yang tidak benar. Saya dari awal mengkhawatirkan sistem penilaian juri. Dan itu terjadi di pertandingan kedua, di mana DKI Jakarta juga melancarkan protes,” kata Dien Jauhari.
Keributan penonton juga terjadi di partai terakhir kelas berat antara Robby Chandra (Sumatera Barat) melawan Ahmad Amri (Jawa Tengah) yang berakhir dengan kemenangan Robby. Saat itu lemparan botol mineral terbang ke dekat arena pertandingan, akibat kepemimpinan wasit. (*)