Liputan Haji 2012
Petugas Haji Tinjau Kesiapan di Arafah
Setelah sejumlah petugas haji Aceh melihat berbagai persiapan jamaah selama berada di Arafah dan Mina, Minggu (21/10) kemarin, giliran
“Walau sempat diskusi alot, ketua kloter putuskan JCH laki-laki pisah dengan JCH perempuan. Tidak ada yang namanya rombongan KBIH, yang ada jamaah pelangi Aceh dari Kloter 12,” lapor petugas haji Kloter 12, Juniazi SAg, MPd.
Di Mina ujar Juniazi, kemah JCH dipisah dengan jalan lebar serta disepakati untuk menempatkan rombongan 1-5 di kemah satu dan rombongan 6-7 di kemah dua plus posko petugas. “Keberadaan rombongan yang mengatasnamakan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) mohon ke depan ditertipkan, apalagi terjadi dualisme manajerial di kloter,” ujar Juniazi.
Menurut Juniazi sebagaimana dilansir aceh kemenag go.id, rombongan yang mengatasnamakan KBIH cenderung mementingkan kelompoknya serta tidak mendengar arahan dari petugas kloter. Petugas harus tegas dan bertanggungjawab soal ini sehingga tidak bertambah masalah dalam kloter dengan urusan KBIH. “Mestinya saat penentuan kloter tidak ada ruang buat KBIH dan rombongannya,” ujar Kasubbag Humas Kanwil Kementerian Agama Aceh ini.
Tunjauan lapangan telah dilakukan oleh petugas haji dari Kloter 7. Menurut laporan Jakfar, kloter 7 telah mensurvei ke Armina bersama ketua maktab 65 dan 6 klote lain dari luar Aceh.
Pada Sabtu (20/10), anggota DPD/RI asal Aceh, Tgk Abdurrahman BTM menurut laporan yang diterima Serambi, mengunjungi JCH Kloter 10 adri Aceh Timur, Tamiang, dan Sabang. Ia mendapat laporan tentang katering makanan selama di Madinah sangat kurang baik kualitas maupun kwantitas sehingga nasi sedikit, dan tanpa kuah. Kemudian, tempat tinggal dan tempat tidur kurang layak, jauh dari Masjidil Haram, transportasi kurang, sehingga harus menunggu beberapa jam.
Mengutip keterangan Abdurrahman BTM, petugas haji Kloter 10, Akli Zikrullah berharap berharap pemerintah Aceh dapat memberi dana untuk makan selama di Madinah dan di Armina. Untuk tempat tinggal Abdurrahman BTM berharap pengurus Baitul Asyi mencari tempat yang layak serta dan dekat dengan Masjid Haram.
Dari kloter 5 dilaporkan bahwa persiapan ke Arafah sudah dilakukan. “Persiapan wukuf yang jatuh pada hari Kamis (25/10), sudah rampung. Seluruh petugas haji telah diberi kesempatan meninjau Armina,” lapor Khalid Wardana, petugas TPIHI Kloter 5 BTJ Aceh kepada Serambi, Minggu (21/10) malam tadi.
Khalid menambahkan, dari pengamatan petugas haji, bahwa semua lokasi Armina sudah rampung dan siap di tempati jamaah yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Jamaah Kloter 5 BTJ Aceh masuk dalam Maktab 35 yang mengkoordinir 7 kloter, yaitu BTJ 5 Aceh, UPG 8 Ujung Pandang, SUB 31 Surabaya, JKS 27 Jakarta, JKS 6 Jakarta, 4, S0C 40 dan S0C 62 Solo.
Berdasarkan penjelasan dari pimpinan maktab 35, tenda tenda jamaah yang bernaung di bawah maktab 35 sangat dekat dengan tempat jamarat (melontar jumrah), hanya terpaut sekitar 200 meter dari terowongan Mina.
Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, benar-benar telah siap melayani tamu-tamu Allah, bahkan kawasan Armina telah di sterilkan. Selain petugas dan tim survei sejak dua lalu dilarang memasuki kawasan tersebut. Beberapa ruas jalan telah di tutup dan dijaga ketat oleh polisi Arab Saudi.(nun/swa/aceh kemenag.go.id)